Seorang Pembelajar yang tak pernah berhenti untuk belajar...
Bismillah...
Sesungguhnya Allah membeli dari orang-orang Mukmin baik diri maupun harta mereka dengan memberikan Syurga untuk mereka... (Qs. At-taubah 111)
Kamis, 24 Mei 2012
Sejenak merenung ... :I
SURAT UNTUK AKTIVIS DA’WAH
ini dokumen lama, duluu waktu di Rohis SMA, pernah membacakannya di
dalam lingkaran halaqoh, pernah menjadi perenungan bersama. Mungkin
diantara kalian ada yang ingat? betapa menjaga-nya kita dulu.. betapa
berhati-hatinya.. pandang2 yang tertunduk, sikap2 membeku kaku, hijab,
putar jalan ketika berpapasan.. mungkin diantara kita ada yang
ingat? betapa menjaga-nya kita dulu.. berbicara melalui telp saja hampir
tak pernah, apalagi ngobrol cair sampai lama.. atau saling membicarakan
satu sama lain.. dan sekarang, setelah jatuh bangun-mu menjaga itu bertahun, usaha keras-mu bertahan.. masihkah? masihkah? masihkah niat suci tak terkotori itu.. lurus tanpa kepentingan, tulus tanpa pengharapan pada makhluk..?
semoga bermanfaat:
Teruntuk para aktivis dakwah,
Dakwah berdiri di atas aqidah yang kokoh, ibadah dan ilmu yang shohih, niat yang lurus, dan iltizam yang kuat Dakwah adalah proyek besar membangun peradaban umat Dakwah adalah jalan yang sukar dan terjal Dakwah adalah jalan yang sangat panjang Dakwah penuh dengan gangguan, cobaan, dan ujian Dakwah bukan jalan yang ditaburi bunga dan wewangi kesturi Dakwah butuh komitmen yang kuat dari pengembannya Dakwah memerlukan kemurahan hati, pemberian dan pengorbanan tanpa mengharapkan hasil, tanpa putus asa, dan putus harapan Dakwah butuh pengorbanan dan kesungguhan Dakwah butuh kesabaran dan keistiqomahan
Teruntuk para pejuang,
Sudah teguhkah azzam yang kau pancang? Benarkah perjuanganmu karena ALLAH? Mundurlah, dan luruskan kembali niatmu, jika: Nafsu masih merajaimu Kilauan permata masih menyilaukanmu Kesenangan dunia masih melenakanmu Syaithan masih bersarang di dadamu dan menjadi teman setiamu Kenikmatan semu masih membuaimu dan menutup mata batinmu
Percayalah, semua itu adalah keindahan sesaat yang akan menggoyahkan
tekadmu. Allah Azza Wa Jalla sengaja ciptakan itu sebagai ujian bagimu!
Berbahagialah jika kau menjadikan Allah Azza wa Jalla sebagai tujuan
akhirmu, puncak kerinduanmu. Dan jadilah antum sebagai orang-orang yang
beruntung!
Untuk jiwa-jiwa yang merindukan kemenangan Untuk setiap diri yang mengaku sholih Untuk mereka yang mengajak kepada jalan yang lurus Untuk mereka yang saling menasehati dalam kebenaran dan kebaikan
Ketika jalan yang kalian tempuh begitu sukar, ketika amanah yang kalian
emban begitu berat, ketika tanggung jawab yang kalian pikul begitu
banyak, terkadang kalian lupa dengan azzam yang kalian tanam sebelumnya,
kalian lalai dan terlena. Kalian lupa membersihkannya, membidiknya,
mengontrolnya, memuhasabahinya, dan lupa untuk meluruskannya kembali.
Apakah dunia yang fana lebih kau cintai daripada kampung akhirat yang
kekal abadi?
Duhai para pecinta ALLAH Duhai yang meneladani Muhammad Rasulullah Duhai yang menjadikann Al-Quran sebagai pedomannya Duhai yang berjihad di jalanNya dengan sebenar-benarnya jihad Duhai yang memburu syahid sebagai cita-cita tertingginya
Dakwah telah memanggilmu! Umat menunggu pencerahan darimu! Letih sudah mata ini menyaksikan kemaksiatan merajalela. Lelah sudah kaki melangkah, karena setiap jengkal yang dipijak, bumi merasa terdzolimi oleh manusia-manusia tak beradab. Lunglai tubuh ini ketika mendapati hukum-hukum Allah diganti dengan hokum-hukum makhluk yang hanya menebar kerusakan. Perih hati ini ketika menemukan thoghut-thoghut bersarang di dalamnya.
Menangis batin ini menyaksikan saudara-saudara seiman, seislam, dan
seaqidah saling caci, saling menyalahkan, saling bermusuhan. Lalu ke
mana perginya ukhuwah? Apakah ukhuwah hanya berlaku pada segolongan atau
sekelompok umat yang bernaung dalam satu jamaa'ah?
Wahai yang mengaku diri aktivis haroki,
Sudah benarkah aktivitas yang antum jalani dalam menyeru manusia ke jalan ALLAH? Serulah dirimu sebelum kau menyeru orang lain. Sudahkah ghiroh yang kau miliki kau poles dengan ilmu yang shohih? Karena semangat saja belum cukup! Teruslah tholabul'ilm..
Sudah efektifkah syuro-syuro antum? Apa yang ada dalam syuro hanya
obrolan sia-sia yang mengundang tawa? Senda gurau tak bermakna? Tak ada
lagi kesungguhan dan fokus menyelesaikan masalah? Terlalu banyak
basa-basi dan kata-kata tak berarti? Bagaimana cara antum
merumuskan, mengatur strategi jitu, menyusun konsep, menetapkan target,
men-SWOT, dan lain sebagainya, sudah syar'ikah? Sudahkah antum pantau
terus niatmu agar tetap lurus di awal, di tengah, sampai ke
penghujungnya? Di sini niat dan tujuan harus selalu di luruskan. Bukan
demi keegoisan masing-masing individu atau jama'ah, tapi demi tegaknya
Dienullah. Lalu, bagaimana kenyataannya di lapangan? Teknis yang telah antum usahakan bersama? Apakah ada titik-titik noda di dalamnya?
Hijab yang semakin longgar, virus merah jambu yang semakin menyebar,
ukhuwah yang kian memudar, barisan yang terpencar. Atau mungkin sms-sms
taujih yang menyebar di kalangan ikhwan dan akhwat yang kemudian
mengotori hati-hati mereka, menodai niat tulus mereka. Dari
kata-katanya, ada rasa kagum pada ghirohnya, salut pada keteguhannya,
simpatik pada ke-haroki-annya, dan tersanjung pada perhatiannya.
Benih-benih inilah yang akan tumbuh bersemi di hati dan mengefek pada
amal sehari-hari. Mungkin saja fenomena-fenomena itu yang mengurangi
keberkahan dakwah sehingga ALLAH 'Azza wa Jalla belum mau menghadiahkan
kemenangan itu pada kita! Karena di samping menyeru kepada kebenaran,
tentara-tentara Allah itu juga menggandeng kemaksiatan, apapun
bentuknya!
Akhi wa Ukhti...
Di mana antum berada saat
saudara-saudara antum di belahan bumi yang lain sedang megangkat
senjata, menghadang tank-tank zionis, melempar bom dan batu kerikil di
medan intifadha? Di mana antum saat mereka berburu syahid? Yang mereka
pertaruhkan adalah nyawa, akhi! Nyawa, ukhti! NYAWA! Jika darah tak
mampu antum alirkan, maka di mana saat saudara-saudara antum sedang
bermandi peluh menyiapkan kegiatan-kegiatan dakwah, acara-acara syiar
Islam, daurah, bakti sosial, dan seabrek agenda-agenda dakwah yang lain.
Di mana antum saat yang lain sedang membuat publikasi, mendesain
dekorasi, menyediakan konsumsi, atau menyebar proposal, mencari dana ke
sana ke mari? Semua demi kelancaran acara. Demi syiar Islam! Agar dakwah
terus menggaung di berbagai penjuru. Agar Islam tetap berdetak di
jantung masyarakat. Masyarakat yang kini telah hilang jati dirinya
sebagai hamba ALLAH. Masyarakat yang kini malu mengaku sebagai Muslim.
Masyarakat yang kini phobi dengan syari'at Islam. Ya, masyarakat itu
kini ada di sekeliling kita. Mereka hadir di tengah-tengah kita. Mereka
adalah objek dakwah kita!
Wahai yang masih memiliki hati tempat
bersemayamnya iman, apakah ia tidak lagi bergetar kala ayat-ayatNya
diperdengarkan? Apakah ia tak lagi geram ketika melihat kemungkaran
terjadi di hadapannya? Wahai yang memiliki mata yang dengannya antum
bias melihat indah dunia, apakah ia tak lagi menangis saat dikabarkan
tentang azab, ancaman, dan siksaan? Apakah ia tak lagi meneteskan cairan
hangatnya ketika bangun di tengah malam dalam sujud-sujud panjang?
Apakah ia tak lagi mengalirkan butiran-butiran beningnya ketika melihat
saudaranya yang seaqidah didzolimi, dirampas hak-haknya, dilecehkan dan
di aniaya, bahkan dibunuh karena mempertahankan diennya?
Ke mana kalian wahai aktivis dakwah? Di mana kini antum berada? Sedang bersantai ria di kamar sambil mendengar nasyid kesukaan? Terbuai di atas kasur dengan bantal empuk dan selimut tebal? Bersenda gurau bersama kawan-kawan? Membaca novel-novel picisan? Atau sedang melamun memikirkan sang pujaan?
Kepada kalian yang sedang menanti hadirnya belahan jiwa Masih perlukah romantisme di saat nasib umat sedang berada di ujung tombak?
Masih perlukah gejolak asmara tumbuh dan bersemi di jiwa? Membuat otak
sibuk memikirkannya, membuat setiap lisan tak henti menyebut namanya,
membuat setiap hati tak tenang, resah, dan gelisah menunggu hadirnya.
Masih perlukah virus merah jambu menjangkiti rongga-rongga hatimu?
Melemahkan sendi-sendimu, menggoyahkan benteng pertahananmu, merapuhkan
tekadmu, menenggelamkanmu dalam samudera cinta mengharu biru. Masih perlukah semua perasaan itu kau pelihara, kau tanam, kau pupuk, kau siram, dan kau biarkan tumbuh subur dalam hatimu?
Wahai aktivis dakwah, sungguh perasaan itu fitrah! Kau pun sering
berdalih bahwa itu adalah anugerah. Sesuatu yang tak bisa dinafikan
keberadaanya, tak bisa dielakkan kehadirannya. Cinta memang datang tanpa
diundang. Cinta memang tak mampu untuk memilih, kepada siapa dia ingin
hinggap dan bersemi. Dia bisa menghuni hati siapaun juga, tak terkecuali
aktivis dakwah! Sekali lagi, cinta itu fitrah! Namun wahai ikhwah
yang mewarisi tongkat estafeta dakwah, bisa jadi perasaanmu itu
menghalangimu untuk mengoptimalkan kerja dakwahmu. Bisa jadi perasaanmu itu mengganggu aktivitas muliamu. Bias jadi perasaanmu itu mengusik hatimu untuk mundur dari jalan dakwah yang kau tempuh. Bisa jadi perasaanmu itu membelenggumu dalam cinta semu. Dan yang terparah, bisa jadi perasaanmu itu menggeser posisi Rabbmu dalam tangga cintamu. Tanpa kau sadari!
Yang kau ingat hanya dia! yang terbayang adalah wajahnya. Yang kau
pikirkan kala dia menjadi partner dakwahmu seumur hidup, membangun
pernikahan haroki, menemanimu membina keluarga dakwah dan menjadikannya
abi/ummi dari jundi-jundi rabbaniah indahnya! Yang ada di sholatmu, dia.
Yang ada di tilawahmu, dia. Yang ada di bacaan ma’tsuratmu, dia. Yang
ada di benakmu, dia. Yang ada di aktivitasmu, dia. Hanya ada dia, dia,
dia, dan dia!
Benarkah itu wahai saudaraku? Mari kita jawab dengan serentak....na'udzubillahi min dzaalik! Ke mana cinta ALLAH dan RasulNya kau tempatkan? Di mana dakwah dan jihad kau posisikan? Astaghfirullahal 'adziim...
Dakwah hanya dimenangkan oleh jiwa-jiwa bermental baja, bertekad besi,
berhati ikhlas. Orang-orang beriman yang mengatasi persoalan dengan ilmu
yang shohih dan memberi teladan dengan amal. Perjalanan panjang ini
membutuhkan mujahid/ah perkasa yang mampu melihat rintangan sebagai
tantangan, yang melihat harapan di balik ujian, dan menemukan peluang di
sekeliling jebakan. Ke mana militansi yang antum miliki? Ke mana ghiroh membara yang antum punya?
Pejuang sejati adalah mereka yang membelanjakan hartanya di jalan
dakwah, menjual dunianya untuk akhiratnya, menorbankan nyawanya demi
jihad fisabilillah, menggunakan seluruh waktu dan sisa umurnya untuk
memeperjuangkan dan mengamalkan Islam. Dakwah TIDAK BUTUH aktivis-aktivis MANJA! Dakwah TIDAK BISA DIPIKUL oleh orang-orang CENGENG, MENTAL-MENTAL CIUT, NYALI YANG SETENGAH-SETENGAH, dan GERAK YANG LAMBAN!
Barisan dakwah harus disterilkan dari prajurit-prajurit yang memiliki
sifat-sifat seperti di atas (manja, cengeng, mental ciut, nyali
setengah-setengah, ragr-ragu, dan lamban bergerak). Karena, keberadaan
mereka hanya akan menularkan dan menyebarkan aroma kelemahan, kerapuhan,
kepasrahan, dan kekalahan di tengah-tengah barisan. Dakwah butuh pejuang-pejuang tangguh untuk mengusungnya.
Dakwah butuh orang-orang cerdas untuk memulainya, orang-orang ikhlas
untuk memperjaungkannya, orang-orang pemberani untuk memenangkannya! Antumlah orang-orang terpilih yang mengukir sejarah itu!
So... Aktivis melankolis, perlukah???
melankolis?? ngaca chat..ngaca.. hahaa.. jadi maksud melankolis disini itu, melankolis yang merah jambu ya sodara2..
semoga menjadi nasehat bagi diri sendiri, dan yang membaca-nya.. semua tersembunyi di hati, yang paling tahu ya dirimu sendiri, dan Rabb-mu.. semestinya, setelah jatuh bangun sebelumnya, kau mampu kokoh berdiri lagi.. 23 jumadil awal 1433H
akan kucerotakan dengan jujur kawan, tentang hati yang merindu.. menggenapkan ruang kosong didalamnya, meletakkan sebuah nama..
kuceritakan dengan jujur kawan, tentang rasa ingin segera.. berjumpa..
tetapi aku tahu betul, saat ini belum waktunya.. selesaikan dengan baik
semua yang ada di hadapan.. lalau sandarkan semua pada Allah... ketika
kudapati mereka lagi, muda mudi itu dipinggir jalan, pada gerimis, atau
disudut warung makan, dengan bermacam cerita.. ya, mereka hanya sedang
bermain drama satu sama lain.. drama tentang rasa, drama tentang sayang,
drama tentang pengorbanan, drama tentang tanggung jawab.. sementara
engkau, dan kawanmu.. insyaAllah sedang beribadah, tidak dalam drama..
sebaik-baik balasannya adalah ridho Allah dan Surga.. sementara mereka?
hanya sedikit kesenangan dunia, lalu entahlah bagaimana nanti akhirnya..
(fragmentperjuangan) @ Fathya Anaknya Farizal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar