Bismillah...

Sesungguhnya Allah membeli dari orang-orang Mukmin baik diri maupun harta mereka dengan memberikan Syurga untuk mereka... (Qs. At-taubah 111)

Jumat, 21 Juni 2013

Langit HatiKu...


Bismillah...

Ada saatnya Langit hati itu mendung..

Disaat perasaan tidak menentu, di saat hati bertanya-tanya akan senyawa yang kian menari-nari di dalam hati, meraba dengan seksama apa benar seperti itu ???
semua itu mengajak ku merenungi kembali makna Cinta yang sebenarnya...apakah ia melenakan ku dari Cinta Sang pencipta Cinta...atau kah hanya senyawa yang akan menjadi virus menggerogoti hati ku, lagi-lagi ku cari maknanya... ku dapati diriku tidak berdaya akan datang dan perginya perasaan itu, semua terjadi begitu saja.. karena tidak ada kuasaku di dalamnya..jika kudapati didriku lalai didalamnya seketika kuajak kembali menegaskan kalau semua itu hanyalah ujian yang hanya akan menghinakan ku dan menjatuhkan ku, boleh jadi cinta-cinta kecil yang harus ku lalui untuk menjemput cinta sejatiku.
Kuajak kembali hatiku untuk merenungi makna perasaan itu...Jika makna mecintai itu adalah memberi maka akan ku ikhlaskan semuanya..untuk menempuh jalan itu, jika makna mencintai itu adalah terus bertumbuh maka ketika kudapati diri ini lalai maka akan kusebut diriku sebagai pecinta palsu, menjadikan rasa itu sebagai inspirasi untuk terus menyemai taman kebajikan itu yang kupahami, dan ternyata keshalehan selalu saja bersaudara dengan cinta kata ust.anis matta dalm bukunya serial cinta.

“Disini cinta adalah sebuah pekerjaan . Pekerjaan jiwa , pikiran, dan fisik sekaligus, itu yang membuatnya nyata dan efektif.”

Maka akan ku dapati langit hatiku mendung...ketika kudapati diriku lalai dari makna makna cinta yang sesungguhnya,memberi dan terus bertumbuh dalam CintaNya...

Ada saat langit hati itu gerimis..bahkan gerimisnya semakin deras.
Saat dimana rasa Cinta ku kepadaNya terkalahkan oleh rasaku, saat dimana dia disorientasi dalam niatnya atau pun tersibgoh oleh selainNya...saat aku tidak bisa memenangkan cintaku kepada Sang pencipta cinta, maka saat itu hatiku gerimis...karena rasa itu tidak bisa ku tempatkan secara proporsional, ia gerimis manakala kudapati diriku hanya mencipta kesia-siaan bukan lah manfaat yang seharusnya terus mengalir, dan ia sesekali gerimis ketika kudapati diriku merasa takut tidak mampu berdamai dengan takdirMu...namun semua itu kuserahkan hanya kepadaMu Allah, Engkau yang Maha tau sedang diri ini sama sekali tidak mengetahui,

“tentang kehidupan yang memberiku seribu alasan untuk menginginkan sesuatu, maka Engkau punya berjuta tahu akan kebutuhanku”

 Ikhlas...salah satu pelajaran cinta yang selalu bersemi di setiap taman kebajikan itu.tugasku hanya lah menjadikan nya mulia dan suci...jauh dari kehinaan yang berselimut nafsu, karena ia adalah fitrah ku yang dengannya diriku mengalami dinamika pertumbuhan..belajar untuk berlatih dan memiliki sebelum memberi, belajar untuk bertumbuh sendiri lebih dahulu..semua itu mengharsukan kita untuk memiliki kemampuan pribadi sebelum melakukan tindakan produktif selanjutnya.

Ada saatnya langit itu Cerah dan membentuk pelangi indah.

Saat dimana makna  pecinta sejati mampu ku raih dalam setiap episodenya, ketika kudapati garis yang ku bingkai adalah sebuah pelajaran yang membawa ku pada makna memberi dan terus betumbuh dan menyemai kebajikan disetiap episodenya..Langit itu Cerah setelah melewati gerimis yang deras...saat menyelami diri ini semakin dalam, untuk mencipta jalan keluar yang seharusnya ku tempuh. Setelah melewati malam yang panjang untuk bermunajat dan menghamba di mihrab cintaNya, setelah menengadahkan tangan memohon pelita dalam gelap nya perjalanan yang di tempuh..setelah melewati rintihan tangis memohon RidhoMu selalu mennyertai disaat apapun, setelah melewati renungan panjang akan takdir yang Allah tetapkan pada masing-masing hambaNya,
takdir yang tidak ada seorang pun mampu berlari darinya..takdir yang akan menguak sebuah nama di lauh mahfudz.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar