Bismillah...
Ada saatnya Langit hati itu mendung..
Ada saatnya Langit hati itu mendung..
Disaat perasaan tidak menentu, di saat hati bertanya-tanya
akan senyawa yang kian menari-nari di dalam hati, meraba dengan seksama apa
benar seperti itu ???
semua itu mengajak ku merenungi kembali makna Cinta yang sebenarnya...apakah ia melenakan ku dari Cinta Sang pencipta Cinta...atau kah hanya senyawa yang akan menjadi virus menggerogoti hati ku, lagi-lagi ku cari maknanya... ku dapati diriku tidak berdaya akan datang dan perginya perasaan itu, semua terjadi begitu saja.. karena tidak ada kuasaku di dalamnya..jika kudapati didriku lalai didalamnya seketika kuajak kembali menegaskan kalau semua itu hanyalah ujian yang hanya akan menghinakan ku dan menjatuhkan ku, boleh jadi cinta-cinta kecil yang harus ku lalui untuk menjemput cinta sejatiku.
semua itu mengajak ku merenungi kembali makna Cinta yang sebenarnya...apakah ia melenakan ku dari Cinta Sang pencipta Cinta...atau kah hanya senyawa yang akan menjadi virus menggerogoti hati ku, lagi-lagi ku cari maknanya... ku dapati diriku tidak berdaya akan datang dan perginya perasaan itu, semua terjadi begitu saja.. karena tidak ada kuasaku di dalamnya..jika kudapati didriku lalai didalamnya seketika kuajak kembali menegaskan kalau semua itu hanyalah ujian yang hanya akan menghinakan ku dan menjatuhkan ku, boleh jadi cinta-cinta kecil yang harus ku lalui untuk menjemput cinta sejatiku.
Kuajak kembali hatiku untuk merenungi makna perasaan
itu...Jika makna mecintai itu adalah memberi maka akan ku ikhlaskan
semuanya..untuk menempuh jalan itu, jika makna mencintai itu adalah terus
bertumbuh maka ketika kudapati diri ini lalai maka akan kusebut diriku sebagai
pecinta palsu, menjadikan rasa itu sebagai inspirasi untuk terus menyemai taman
kebajikan itu yang kupahami, dan ternyata keshalehan selalu saja bersaudara
dengan cinta kata ust.anis matta dalm bukunya serial cinta.
“Disini cinta adalah
sebuah pekerjaan . Pekerjaan jiwa , pikiran, dan fisik sekaligus, itu yang
membuatnya nyata dan efektif.”
Maka akan ku dapati langit hatiku mendung...ketika kudapati
diriku lalai dari makna makna cinta yang sesungguhnya,memberi dan terus
bertumbuh dalam CintaNya...
Ada saat langit hati itu gerimis..bahkan gerimisnya semakin
deras.
Saat dimana rasa Cinta ku kepadaNya terkalahkan oleh rasaku,
saat dimana dia disorientasi dalam niatnya atau pun tersibgoh oleh selainNya...saat
aku tidak bisa memenangkan cintaku kepada Sang pencipta cinta, maka saat itu
hatiku gerimis...karena rasa itu tidak bisa ku tempatkan secara proporsional,
ia gerimis manakala kudapati diriku hanya mencipta kesia-siaan bukan lah manfaat
yang seharusnya terus mengalir, dan ia sesekali gerimis ketika kudapati diriku
merasa takut tidak mampu berdamai dengan takdirMu...namun semua itu kuserahkan
hanya kepadaMu Allah, Engkau yang Maha tau sedang diri ini sama sekali tidak
mengetahui,
“tentang kehidupan
yang memberiku seribu alasan untuk menginginkan sesuatu, maka Engkau punya
berjuta tahu akan kebutuhanku”
Ikhlas...salah satu
pelajaran cinta yang selalu bersemi di setiap taman kebajikan itu.tugasku hanya
lah menjadikan nya mulia dan suci...jauh dari kehinaan yang berselimut nafsu,
karena ia adalah fitrah ku yang dengannya diriku mengalami dinamika
pertumbuhan..belajar untuk berlatih dan memiliki sebelum memberi, belajar untuk
bertumbuh sendiri lebih dahulu..semua itu mengharsukan kita untuk memiliki
kemampuan pribadi sebelum melakukan tindakan produktif selanjutnya.
Ada saatnya langit itu Cerah dan membentuk pelangi indah.
Saat dimana makna
pecinta sejati mampu ku raih dalam setiap episodenya, ketika kudapati
garis yang ku bingkai adalah sebuah pelajaran yang membawa ku pada makna memberi
dan terus betumbuh dan menyemai kebajikan disetiap episodenya..Langit itu Cerah
setelah melewati gerimis yang deras...saat menyelami diri ini semakin dalam,
untuk mencipta jalan keluar yang seharusnya ku tempuh. Setelah melewati malam
yang panjang untuk bermunajat dan menghamba di mihrab cintaNya, setelah
menengadahkan tangan memohon pelita dalam gelap nya perjalanan yang di
tempuh..setelah melewati rintihan tangis memohon RidhoMu selalu mennyertai
disaat apapun, setelah melewati renungan panjang akan takdir yang Allah
tetapkan pada masing-masing hambaNya,
takdir yang tidak ada seorang pun mampu
berlari darinya..takdir yang akan menguak sebuah nama di lauh mahfudz.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar