Bukan kita yang memilih takdir, takdirlah yang memilih kita.
Bagaimanapun, takdir bagaikan angin bagi seorang pemanah. Kita selalu
harus mencoba untuk membidik dan melesatkannya di saat yang tepat.
(Shalahuddin Al Ayyubi)8
Jangan kau kira
cinta datang dari keakraban dan pendekatan yang tekun.
Cinta adalah putera dari kecocokan jiwa. Dan jikalau itu tiada,
cinta takkan pernah tercipta, dalam hitungan tahun, bahkan millenia. (Kahlil Gibran)10
Cinta, sebuah kata kerja. Begitu Salim A. Fillah menorehkan tinta hitamnya pada salah satu lembar
buku “Jalan
Cinta
Para Pejuang.” “Dalam makna memberi itu posisi kita sangat kuat: kita
tak perlu kecewa atau terhina dengan penolakan, atau lemah atau
melankolik saat kasih kandas karena takdir-Nya. Sebab di sini kita
justeru sedang melakukan sebuah “ pekerjaan jiwa” yang besar dan agung:
MENCINTAI.” Tutur Anis Matta. Kalimat itu dinukil oleh Salim A. fillah
dengan begitu apiknya. Kalimat itu begitu menyentuh, dan merasuk di jiwa