Bismillah...
Alhmdulillah, hr in liat senyumnya Ayah... bahagiax :)
Semga Ayah suka dengan "sesuatu" ituu..
Maaf,sampai bilangan hari ini... msh seperti itu yng mampu ku persembahkn.
one day.... saya hrap bisa menjdi Seperti yang Ayah inginkan ..insyaAllah .
*harapanku msh dan akan selamanya utuh untukmu..My lovely papa :)
Bismillah...
Sesungguhnya Allah membeli dari orang-orang Mukmin baik diri maupun harta mereka dengan memberikan Syurga untuk mereka... (Qs. At-taubah 111)
Rabu, 28 Desember 2011
Senin, 26 Desember 2011
Ibu, Mana Ciuman Untukku ?
Dulu ada seorang gadis kecil bernama
Cindy. Ayah Cindy bekerja enam hari dalam seminggu, dan sering kali
sudah lelah saat pulang dari kantor. Ibu Cindy bekerja sama kerasnya
mengurus keluarga mereka memasak, mencuci dan mengerjakan banyak tugas
rumah tangga lainnya.
Mereka keluarga baik-baik dan hidup mereka nyaman. Hanya ada satu kekurangan, tapi Cindy tidak menyadarinya.Suatu hari, ketika berusia sembilan tahun, ia menginap dirumah temannya, Debbie, untuk pertama kalinya. Ketika waktu tidur tiba, ibu Debbie mengantar dua anak itu ketempat tidur dam memberikan ciuman selamat malam pada mereka berdua.
"Kau senang di rumah Debbie?" tanya ibunya.
"Rumah ini sepi sekali tanpa kau," kata ayahnya.
Cindy tidak menjawab. Ia lari ke kamarnya. Ia benci pada orangtunya.Kenapa mereka tak pernah menciumnya? Kenapa mereka tak pernah memeluknya atau mengatakan menyayanginya ? Apa mereka tidak menyayanginya?.Ingin rasanya ia lari dari rumah, dan tinggal bersama ibu Debbie.
Mungkin ada kekeliruan, dan orangtuanya ini bukanlah orang tua kandungnya. Mungkin ibunya yang asli adalah ibu Debbie. Malam itu, sebelum tidur, ia mendatangi orangtunya.
"Selamat malam,"katanya.
Ayahnya,yang sedang membaca koran, menoleh.
"Selamat malam," sahut ayahnya.
Ibu Cindy meletakkan jahitannya dan tersenyum.
"Selamat malam, Cindy."
Tak ada yang bergerak. Cindy tidak tahan lagi.
"Kenapa aku tidak pernah diberi ciuman?" tanyanya.
Ibunya tampak bingung.
"Yah," katanya terbata-bata, "sebab... Ibu rasanya karena tidak ada yang pernah
mencium Ibu waktu waktu Ibu masih kecil. Itu saja."
Cindy menangis sampai tertidur. Selama berhari-hari ia merasa marah. Akhirnya ia memutuskan untuk kabur. ia akan pergi kerumah Debbie dan tinggal bersama mereka. Ia tidak akan pernah kembali kepada orangtuanya yang tidak pernah menyayanginya. Ia mengemasi ranselnya dan pergi diam-diam. Tapi begitu tiba di rumah Debbie, ia tidak berani masuk. Ia merasa takkan ada yang mempercayainya. Ia takkan diizinkan tinggal bersama orangtua Debbie.
Maka ia membatalkan rencananya dan pergi. Segalanya terasa kosong dan tidak menyenangkan. Ia takkan pernah mempunyai keluarga seperti keluarga Debbie. Ia terjebak selamanya bersama orangtua yang paling buruk dan paling tak punya rasa sayang didunia ini. Cindy tidak langsung pulang, tapi pergi ke taman dan duduk di bangku.
Ia duduk lama, sambil berpikir,hingga hari gelap. Sekonyong-konyong ia mendapat gagasan. Rencananya pasti berhasil . Ia kan membuatnya berhasil. Ketika ia masuk kerumahnya, ayahnya sedang menelpon. Sang ayah langsung menutup telepon. ibunya sedang duduk dengan ekspresi cemas.
Begitu Cindy masuk, ibunya berseru," Dari mana saja kau? Kami cemas sekali!".
Cindy tidak menjawab, melainkan menghampiri ibunya dan memberikan ciuman di pipi, sambil berkata,"Aku sayang padamu,Bu."
Ibunya sangat terperanjat, hingga tak bisa bicara.
Lalu Cindy menghampiri ayahnya dan memeluknya sambil berkata, "Selamat malam, Yah. Aku sayang padamu,"
Lalu ia pergi tidur, meninggalkan kedua orangtunya yang terperangah di dapur.
Keesokan paginya, ketika turun untuk sarapan, ia memberikan ciuman lagi pada ayah dan ibunya. Di halte bus, ia berjingkat dan mengecup ibunya.
"Hai, Bu,"katanya.
"Aku sayang padamu."
Itulah yang dilakukan Cindy setiap hari selama setiap minggu dan setiap bulan. Kadang-kadang orangtuanya menarik diri darinya dengan kaku dan canggung. Kadang-kadang mereka hanya tertawa. Tapi mereka tak pernah membalas ciumannya. Namun Cindy tidak putus asa.
Ia telah membuat rencana, dan ia menjalaninya dengan konsisten. Lalu suatu malam ia lupa mencium ibunya sebelum tidur. Tak lama kemudian, pintu kamarnya terbuka dan ibunya masuk.
"Mana ciuman untukku ?" tanya ibunya, pura-pura marah.
Cindy duduk tegak.
"Oh, aku lupa," sahutnya. Lalu ia mencium ibunya.
"Aku sayang padalmu, Bu." Kemudian ia berbaring lagi.
"Selamat malam,"katanya, lalu memejamkan mata.
Tapi ibunya tidak segera keluar.
Akhirnya ibunya berkata. "Aku juga sayang padamu."
Setelah itu ibunya membungkuk dan mengecup pipi Cindy.
"Dan jangan pernah lupa menciumku lagi," katanya dengan nada dibuat tegas.
Cindy tertawa.
"Baiklah,"katanya.
Dan ia memang tak pernah lupa lagi. Bertahun-tahun kemudian, Cindy mempunyai anak sendiri, dan ia selalu memberikan ciuman pada bayi itu, sampai katanya pipi mungil bayinya menjadi merah.
Dan setiap kali ia pulang kerumah, yang pertama dikatakan ibunya adalah, "Mana ciuman untukku?"
Dan kalau sudah waktunya Cindy pulang, ibunya akan berkata, "Aku sayang padamu.Kau tahu itu, bukan?"
"Ya,Bu," kata Cindy.
"Sejak dulu aku sudah tahu."
Mereka keluarga baik-baik dan hidup mereka nyaman. Hanya ada satu kekurangan, tapi Cindy tidak menyadarinya.Suatu hari, ketika berusia sembilan tahun, ia menginap dirumah temannya, Debbie, untuk pertama kalinya. Ketika waktu tidur tiba, ibu Debbie mengantar dua anak itu ketempat tidur dam memberikan ciuman selamat malam pada mereka berdua.
"Ibu sayang padamu," kata ibu Debbie.
"Aku juga sayang Ibu," gumam Debbie.
Cindy sangat heran, hingga tak bisa tidur. Tak pernah ada yang memberikan ciuman apappun padanya..Juga tak ada yang pernah mengatakan menyayanginya. Sepanjang malam ia berbaring sambil berpikir, Mestinya memang seperti itu. Ketika ia pulang, orangtuanya tampak senang melihatnya.
"Aku juga sayang Ibu," gumam Debbie.
Cindy sangat heran, hingga tak bisa tidur. Tak pernah ada yang memberikan ciuman apappun padanya..Juga tak ada yang pernah mengatakan menyayanginya. Sepanjang malam ia berbaring sambil berpikir, Mestinya memang seperti itu. Ketika ia pulang, orangtuanya tampak senang melihatnya.
"Kau senang di rumah Debbie?" tanya ibunya.
"Rumah ini sepi sekali tanpa kau," kata ayahnya.
Cindy tidak menjawab. Ia lari ke kamarnya. Ia benci pada orangtunya.Kenapa mereka tak pernah menciumnya? Kenapa mereka tak pernah memeluknya atau mengatakan menyayanginya ? Apa mereka tidak menyayanginya?.Ingin rasanya ia lari dari rumah, dan tinggal bersama ibu Debbie.
Mungkin ada kekeliruan, dan orangtuanya ini bukanlah orang tua kandungnya. Mungkin ibunya yang asli adalah ibu Debbie. Malam itu, sebelum tidur, ia mendatangi orangtunya.
"Selamat malam,"katanya.
Ayahnya,yang sedang membaca koran, menoleh.
"Selamat malam," sahut ayahnya.
Ibu Cindy meletakkan jahitannya dan tersenyum.
"Selamat malam, Cindy."
Tak ada yang bergerak. Cindy tidak tahan lagi.
"Kenapa aku tidak pernah diberi ciuman?" tanyanya.
Ibunya tampak bingung.
"Yah," katanya terbata-bata, "sebab... Ibu rasanya karena tidak ada yang pernah
mencium Ibu waktu waktu Ibu masih kecil. Itu saja."
Cindy menangis sampai tertidur. Selama berhari-hari ia merasa marah. Akhirnya ia memutuskan untuk kabur. ia akan pergi kerumah Debbie dan tinggal bersama mereka. Ia tidak akan pernah kembali kepada orangtuanya yang tidak pernah menyayanginya. Ia mengemasi ranselnya dan pergi diam-diam. Tapi begitu tiba di rumah Debbie, ia tidak berani masuk. Ia merasa takkan ada yang mempercayainya. Ia takkan diizinkan tinggal bersama orangtua Debbie.
Maka ia membatalkan rencananya dan pergi. Segalanya terasa kosong dan tidak menyenangkan. Ia takkan pernah mempunyai keluarga seperti keluarga Debbie. Ia terjebak selamanya bersama orangtua yang paling buruk dan paling tak punya rasa sayang didunia ini. Cindy tidak langsung pulang, tapi pergi ke taman dan duduk di bangku.
Ia duduk lama, sambil berpikir,hingga hari gelap. Sekonyong-konyong ia mendapat gagasan. Rencananya pasti berhasil . Ia kan membuatnya berhasil. Ketika ia masuk kerumahnya, ayahnya sedang menelpon. Sang ayah langsung menutup telepon. ibunya sedang duduk dengan ekspresi cemas.
Begitu Cindy masuk, ibunya berseru," Dari mana saja kau? Kami cemas sekali!".
Cindy tidak menjawab, melainkan menghampiri ibunya dan memberikan ciuman di pipi, sambil berkata,"Aku sayang padamu,Bu."
Ibunya sangat terperanjat, hingga tak bisa bicara.
Lalu Cindy menghampiri ayahnya dan memeluknya sambil berkata, "Selamat malam, Yah. Aku sayang padamu,"
Lalu ia pergi tidur, meninggalkan kedua orangtunya yang terperangah di dapur.
Keesokan paginya, ketika turun untuk sarapan, ia memberikan ciuman lagi pada ayah dan ibunya. Di halte bus, ia berjingkat dan mengecup ibunya.
"Hai, Bu,"katanya.
"Aku sayang padamu."
Itulah yang dilakukan Cindy setiap hari selama setiap minggu dan setiap bulan. Kadang-kadang orangtuanya menarik diri darinya dengan kaku dan canggung. Kadang-kadang mereka hanya tertawa. Tapi mereka tak pernah membalas ciumannya. Namun Cindy tidak putus asa.
Ia telah membuat rencana, dan ia menjalaninya dengan konsisten. Lalu suatu malam ia lupa mencium ibunya sebelum tidur. Tak lama kemudian, pintu kamarnya terbuka dan ibunya masuk.
"Mana ciuman untukku ?" tanya ibunya, pura-pura marah.
Cindy duduk tegak.
"Oh, aku lupa," sahutnya. Lalu ia mencium ibunya.
"Aku sayang padalmu, Bu." Kemudian ia berbaring lagi.
"Selamat malam,"katanya, lalu memejamkan mata.
Tapi ibunya tidak segera keluar.
Akhirnya ibunya berkata. "Aku juga sayang padamu."
Setelah itu ibunya membungkuk dan mengecup pipi Cindy.
"Dan jangan pernah lupa menciumku lagi," katanya dengan nada dibuat tegas.
Cindy tertawa.
"Baiklah,"katanya.
Dan ia memang tak pernah lupa lagi. Bertahun-tahun kemudian, Cindy mempunyai anak sendiri, dan ia selalu memberikan ciuman pada bayi itu, sampai katanya pipi mungil bayinya menjadi merah.
Dan setiap kali ia pulang kerumah, yang pertama dikatakan ibunya adalah, "Mana ciuman untukku?"
Dan kalau sudah waktunya Cindy pulang, ibunya akan berkata, "Aku sayang padamu.Kau tahu itu, bukan?"
"Ya,Bu," kata Cindy.
"Sejak dulu aku sudah tahu."
Nb : di copy dari blog seblah "Inspiring Story"
Sabtu, 10 Desember 2011
Senyawa dalam Jiwa...waspadalah !!! *versi bang napi ^^
Ketika Harus Jatuh Cinta, Catatan Kecil untuk Para Aktivis Dakwah Sejati
{ 9 Mei 2011 @ 8:59 am }
·
Serpihan kisah 1: FenomenaDakwah bagaikan cahaya yang terpantul dari kedalaman senyawa dalam dada. Cahayanya terpantul karena banyaknya kaca hati yang terserak, menyertai segenap duka yang terpupuk atas nama surga. Semakin banyak kaca hati yang terserak mampu melunturkan waktu yang kian menipis di kisi-kisi senja. Berharap cepat kembali demi sebuah cinta.
Bagi seorang aktivis, dakwah merupakan sebuah jalan panjang menuju surga-Nya yang penuh onak dan duri. Tidak akan disebut berdakwah ketika seorang aktivis tidak menemui cobaan dalam berdakwah. Karena memang cobaan adalah bagian dari dakwah itu sendiri dan Allah akan selalu menguji kesungguhan hati orang-orang yang telah berani mengatakan bahwa mereka beriman.
Banyak aktivis yang telah berhasil melewati berbagai fase cobaan dalam rentang dakwahnya yang panjang. Aktivis ini telah membuktikan dirinya di hadapan kaum muslimin dan Rabb bahwa dengan keteguhan hati dan kesabarannya telah berhasil melakukan terobosan-terobosan dakwah yang penuh strategi dalam melawan kebatilan. Aktivis ini menjadi tumpuan dakwah di tempatnya berada karena dapat dipercaya dan amanah dalam melaksanakan berbagai agenda. Ia layak digelari mujahidullah peradaban karena mampu bertahan dengan cobaan dakwah yang menyangkut strategi dalam melawan kebatilan.
Tetapi seringkali aktivis itu tidak menyadari bahaya cobaan yang sedang menerpa hatinya. Hatinya yang rapuh sering tergelincir dengan cinta terhadap lawan jenis yang tumbuh dari kebersamaan mereka dalam dakwah yang panjang dan penuh cobaan. Ta?awun yang mereka lakukan seringkali menimbulkan benih-benih terpendam. Lalu diam-diam mereka pupuk di dalam hati hingga akhirnya bunga bermekaran di mana-mana. Sayangnya, bunga itu bukanlah bunga mawar yang indah. Bunga itu tumbuh bukan dari keimanan, melainkan dari pandangan mata dan nafsu yang pelan-pelan merusak hati lalu menggerogoti jiwa yang lemah. Jiwa itu kini menjadi rapuh, merusak seluruh niat yang tersampir di dada lalu akhirnya merobohkan sendi-sendi dakwah.
Walaupun begitu, sulit sekali untuk melepaskan ‘dia? yang telah bersemayam di dada, jauh melebihi Dia yang selama ini selalu bersama kita dengan penuh cinta. Bagaimana bisa melupakannya begitu saja? Ketika seorang aktivis dakwah telah terlalu lama menancapkan panah-panah pandangan mata ke arah ‘dia? yang tampak indah dengan segala gerik dakwahnya, sedangkan Dia-Rabb yang selalu ada untuk kita tak pernah sekalipun menampakkan wujud-Nya, tentu saja sosok?nya? jadi lebih bermakna. Kita takut tegas padanya karena sebelumnya telah terbayang wajahnya yang memelas. Kita jadi takut berbuat salah padanya karena telah terbayang wajahnya yang merah padam. Sekarang di dalam pikiran hanya ada wajahnya dimana-mana! Inilah bahaya kalau para aktivis mengurangi porsi ghadul bashar pada lawan jenis…
Lalu setelah berusaha ghadul bashar dan meluruskan niat lagi, datang cobaan dari lingkungan sesama aktivis dakwah. Yang anehnya lagi, lingkungan aktivis kadang malah mendukungnya. Mereka ucapkan kata-kata penggoda untuk membuatnya merasa bahwa sosok ‘itu? juga pantas disandingkan dengannya. Hati yang telah kokoh dibentengi keimanan kepada Alloh itu akhirnya kandas juga dimakan api asmara yang datangnya dari sesama para aktivis dakwah. Terkadang lingkungan aktivis dakwah sekalipun juga dapat menjerumuskan ketika orang-orang yang ada di lingkungan itu sendiri kurang bisa menjaga hati dan pandangannya. Benar-benar cobaan yang dahsyat! Harapan dan kenyataan untuk menggapai surga-Nya telah terkotori oleh cobaan cinta dari lawan jenis yang tidak mampu dimaknai sesuai porsinya. Kini, yang tersisa hanyalah puing-puing dakwah yang terserak, roboh terkena badai cinta.
Serpihan kisah 2:Antara Kejujuran & Ketulusan)
Cinta itu fitrah Sahabatku, Saudaraku
Tiada satu pun di dunia ini yang menafikan karena cinta sendiri merupakan senyawa yang menjadi fitrah manusia sejak dia ada. Sekarang, permasalahan yang muncul adalah apakah kita bisa menumbuhkan benih cinta yang ada di dalam hati sesuai dengan porsinya? Apakah kita mampu mensinkronisasikan cinta dengan dakwah yang telah menjadi darah daging kita sendiri? Ataukah kita memisahkan cinta dengan dakwah lalu jatuh terluka karena telah mencabik-cabiknya dari nyawa? Kita letakkan harapan pada hamba, yang bahkan masih mengeja makna cinta. Sedangkan cinta hanya mau berharap pada Ilahi Rabbi-Tuhan yang telah menjadikannya ada.
Andaikan kita menjadi seorang aktivis yang telah jatuh cinta pada seorang pengemban dakwah lainnya, apakah kita adalah orang yang lantas tergelincir dari jalan dakwah ataukah kita mampu bertahan lalu menjaga cinta kita sebagai rahasia saja? Atau jangan-jangan kita biarkan cinta dan dakwah berjalan beriringan. Kita berjuang untuk Allah sekaligus untuk mendapatkan cinta dari aktivis dakwah lainnya juga. Padahal kita mengetahui hanya amal yang niat tulus karena Alloh saja-lah yang diterima oleh Alloh.
Wahai Sahabatku, Saudaraku para pengemban risalah Alloh, sadarlah… Hanya kejujuran dan ketulusan sajalah yang mampu mengalahkan semua niat yang telah ternoda di dalam dada. Ketika niat telah terkotori dan cinta telah berharap pada selain Alloh, jujurlah pada Alloh. Utarakan kepada Alloh dengan sejujurnya keinginanmu yang sebenarnya. Jika ingin bersatu dengannya, mintalah. Pun ketika hati ini ingin diluruskan oleh Alloh, dihilangkan bayang-bayang dirinya dari pikiran, maka mintalah. Jujurlah pada Allah… Kenapa kita harus menutupi hal yang tampak di hadapan-Nya?
Tulus dan jujurlah hanya kepada Alloh-Rabb yang Maha Mengetahui segala isi hati. Karena hanya Alloh saja yang mampu jujur dan tulus kepada kita. Bukan pendamping dakwah yang kita harapkan atau bahkan lingkungan yang mungkin juga sedang futur.
Lalu ketika Alloh telah membalas kejujuran itu, maka saatnya untuk tulus kepada Alloh. Tulus atas apapun keputusan Alloh yang diberikannya kepada kita. Seandainya Allah mengabulkan doa-doa kita, anggaplah ini sebagai kado kecil dari-Nya karena kita telah jujur pada-Nya. Jika Alloh mengizinkan kita bersatu dengan kekasih hati, maka tuluskan lagi niat kita hanya karena Alloh. Maka insyaAllah perjalanan dakwah ini dengan kekasih hati akan lebih indah dan diridhoi oleh-Nya. Sedangkan bila Allah justru memisahkan kita dengan kekasih hati, maka kita juga harus berusaha tulus menerima segala keputusan Alloh. Ini adalah keputusan terbaik dari Allah dan tiada yang bisa menandinginya. Yakinlah dengan keputusan Alloh ini, maka insyaAlloh penggantinya akan lebih baik dari apa yang selama ini kita bayangkan. Pasti.
InsyaAlloh dengan kejujuran dan ketulusan cinta ini maka aktivis dapat melangkah di jalan dakwah dengan keyakinan teguh dan kesabaran. Akivis menjadi insan yang istiqomah melangkah di jalan dakwah. Aktivis menjadi mujahid yang berhasil dari segi strategi dan segi kesucian cinta. Semoga kita semua menjadi aktivis yang mampu jujur dan tulus kepada Alloh atas fitrah cinta yang telah menjadi senyawa dalam jiwa kita. Amin.
Tidak ada skenario sebaik dalam ridho-Nya dan tidak ada skenario seindah melainkan di jalan dakwah, mitsaqon ghalidzan/ perjanjian teguh itu terikrarkan. (ata)
diunduh dari http://pandu-handoko.abatasa.com/post/detail/8385/ketika-aktivis-harus-jatuh-cinta-
dengan diedit seperlunya oleh ata
>>copas dari blog "Arsitek Peradaban"
senandung Ukhuwah
Album : Senandung Ukhuwah
Munsyid : Sigma
http://liriknasyid.com
Munsyid : Sigma
http://liriknasyid.com
Diawal kita bersua
Mencoba untuk saling memahami
Keping-keping dihati
terajut dengan indah
Rasakan persaudaraan kita
Dan masa pun silih berganti
Ukhuwah dan amanah tertunaikan
Berpeluh suka dan duka
kita jalani semua
semata mata harapkan ridhoNYA
Sahabat tibalah masanya
Bersua pasti ada berpisah
Bila nanti kita jauh berpisah
Jadikan rhobitoh pengikatnya
jadikan doa ekspresi rindu
Semoga kita bersua disyurga
Kamis, 08 Desember 2011
Dalam keterbatasanku
bismillah...
gak terasa sdh di penghujung periode FORSTAR maupun FOSEI...
rasa2x... blm bisa brbuat max untuk keduax.. maaf klo perhatianku mesti terbagi... terbagi yang mengakibatkan tdk ada yg maximal.namun dgn segala kekurangan..saya ttp ingin meniupkan kontribusi pada keduax.
maaf klo saya melihatnya secara vertikal...tidak memperlakukannya secara horizontal..diluar kepayahanku,.sungguhnya saya tak sanggup..
Yang kucari tak lain hnyalah RidhoMu Ya rabbana..meski terkadang resah hati ini..meski trkadang penuh prasangka orang2 di sekitarku...maafkan segala keterbatasanku..
dgn sgla prasangka...saya yakin indahnya ukhuwah yang tlah kita ciptakan mampu mencerahkannya..meski butuh waktu..krn saya yakin..,when i spread message's Allah...Allah will help me..:)
akan ada masanya... kebersamaan itu akn di rindu,yang kutahu pasti rindu itu krn kalian tlah mngisi hariku..di tengah suasana hidupku yang dinamis...kalian tlah mnjadi separuh hidupku.. dan ku ingin jejak yg kita tinggalkan tdk hnya ukhuwah kita yang kita konsumsi bersama..namun ada ibrah untuk adik2 yang saya berharap mereka jauhh lebih bnyk berkontribusi ketimbng kita..
saya tidak ingin berkata banyak...krn rasa itu blm bisa ku kalkulasi..
saya ingin mberitahu kalau saya berterimakasih..kalian telah menerima segala keterbatasanku..yang pada akhiranya hanya kpda Allah saya memohon kekuatan...krn sejatinya hanya allah sumber kekuatan..hingga kpnpun.
dan setelah melewati masa kontempalsi yang tdk terlalau panjang akhirnya ku memutuskan untuk..tidak terlib at lagi secra struktur...di kampuz.
namun semua itu tak berarti tidak ingin berkontribusi..ku hanya ingin membangun karya ku di sekolah..yang selaam ini saya merasa tdk maximal menjalaninya...msh banyak hal2 yang saya abaikan...:(
"Komitmen adalah sebuah Totalitas"...
yaaa...hopefully...i can do like that.. Allah... kuatkan Punggungku.
dan semoga Engkau pun Rido menerima kerjaku Allah..
terlalu banyak maaf rasax... maluu,...sangat malu... udah segede ini..msh bnyk khilaf yang tertoreh.
Ajari aku lebih banyak lagi..tentang kehidupan.tentang cerita para orang-orang Shalih..yang reala brkorban apa saja demi Dienullah..dan capaikan diriku pada derajatnya..Allah.aamiin.
gak terasa sdh di penghujung periode FORSTAR maupun FOSEI...
rasa2x... blm bisa brbuat max untuk keduax.. maaf klo perhatianku mesti terbagi... terbagi yang mengakibatkan tdk ada yg maximal.namun dgn segala kekurangan..saya ttp ingin meniupkan kontribusi pada keduax.
maaf klo saya melihatnya secara vertikal...tidak memperlakukannya secara horizontal..diluar kepayahanku,.sungguhnya saya tak sanggup..
Yang kucari tak lain hnyalah RidhoMu Ya rabbana..meski terkadang resah hati ini..meski trkadang penuh prasangka orang2 di sekitarku...maafkan segala keterbatasanku..
dgn sgla prasangka...saya yakin indahnya ukhuwah yang tlah kita ciptakan mampu mencerahkannya..meski butuh waktu..krn saya yakin..,when i spread message's Allah...Allah will help me..:)
akan ada masanya... kebersamaan itu akn di rindu,yang kutahu pasti rindu itu krn kalian tlah mngisi hariku..di tengah suasana hidupku yang dinamis...kalian tlah mnjadi separuh hidupku.. dan ku ingin jejak yg kita tinggalkan tdk hnya ukhuwah kita yang kita konsumsi bersama..namun ada ibrah untuk adik2 yang saya berharap mereka jauhh lebih bnyk berkontribusi ketimbng kita..
saya tidak ingin berkata banyak...krn rasa itu blm bisa ku kalkulasi..
saya ingin mberitahu kalau saya berterimakasih..kalian telah menerima segala keterbatasanku..yang pada akhiranya hanya kpda Allah saya memohon kekuatan...krn sejatinya hanya allah sumber kekuatan..hingga kpnpun.
dan setelah melewati masa kontempalsi yang tdk terlalau panjang akhirnya ku memutuskan untuk..tidak terlib at lagi secra struktur...di kampuz.
namun semua itu tak berarti tidak ingin berkontribusi..ku hanya ingin membangun karya ku di sekolah..yang selaam ini saya merasa tdk maximal menjalaninya...msh banyak hal2 yang saya abaikan...:(
"Komitmen adalah sebuah Totalitas"...
yaaa...hopefully...i can do like that.. Allah... kuatkan Punggungku.
dan semoga Engkau pun Rido menerima kerjaku Allah..
terlalu banyak maaf rasax... maluu,...sangat malu... udah segede ini..msh bnyk khilaf yang tertoreh.
Ajari aku lebih banyak lagi..tentang kehidupan.tentang cerita para orang-orang Shalih..yang reala brkorban apa saja demi Dienullah..dan capaikan diriku pada derajatnya..Allah.aamiin.
Selasa, 29 November 2011
hujan di sore hari
Bismillah...
3.35 pm
Hujan kembali menyapa bumi.... suasana seakan berubah kelam,sendiri di rmh.. ngak ada lampu yang nyala... agak scream gituu..:(
insyaAllah hr in ada syuro di basecamp..Masjid Al-aqhso tercinta di kampuz merah tercinta.gak peduli orang brkata apa tentang kampuz ku...itu hanya sisi gelapx sj...sisi terangx cuma blm trungkap sj :D
Hujan.... ada keindahan di setiap jatuhnya hujan,bukan hanya bs tidur nyenyak tp bisa lebih khusyuk...versi on the spot...hehe..bukan..bukan...tp versi "gue" :P
iyya benerr..hujan buat tambah khusyuk..menambah jiwa penghambaan,berharap tiap hujan yang jatuh seakan menggugurkan dosa2..
dari dulu....sampe skrang klo ke sekolah smpe ke kampuz..gak pernah bw payung,selain bikin ribett memang btl2 gak suka....menurutku hujan itu harus di nikmati,gman carax nikmati sang hujan klo pake payung,you know....paling nikmat klo hujan menengadahkan wajah ke langit sambil menutup mata... terasa sekali Rahmat dr Allah :) *eitzz tp jgn ketelan air hujanx :D
Melalui sang hujan....biasanya kutitipkan sepenggal kalimat Syukur kepadaMu Allah.
3.35 pm
Hujan kembali menyapa bumi.... suasana seakan berubah kelam,sendiri di rmh.. ngak ada lampu yang nyala... agak scream gituu..:(
insyaAllah hr in ada syuro di basecamp..Masjid Al-aqhso tercinta di kampuz merah tercinta.gak peduli orang brkata apa tentang kampuz ku...itu hanya sisi gelapx sj...sisi terangx cuma blm trungkap sj :D
Hujan.... ada keindahan di setiap jatuhnya hujan,bukan hanya bs tidur nyenyak tp bisa lebih khusyuk...versi on the spot...hehe..bukan..bukan...tp versi "gue" :P
iyya benerr..hujan buat tambah khusyuk..menambah jiwa penghambaan,berharap tiap hujan yang jatuh seakan menggugurkan dosa2..
dari dulu....sampe skrang klo ke sekolah smpe ke kampuz..gak pernah bw payung,selain bikin ribett memang btl2 gak suka....menurutku hujan itu harus di nikmati,gman carax nikmati sang hujan klo pake payung,you know....paling nikmat klo hujan menengadahkan wajah ke langit sambil menutup mata... terasa sekali Rahmat dr Allah :) *eitzz tp jgn ketelan air hujanx :D
Melalui sang hujan....biasanya kutitipkan sepenggal kalimat Syukur kepadaMu Allah.
Surat dari Presnas untuk Pejuang EKIS
“Perjuangan yang dirintis
oleh orang-orang yang alim, diperjuangkan oleh orang-orang yang ikhlas,
dimenangi oleh orang-orang pemberani, dan akhirnya dinikmati oleh para
pengecut.”
Meniti jalan juang ini memberi arti besar pada kehidupan. Pada ukhuwah, pada dakwah kita. Apakah kita perintis, pejuang, pemenang, atau sekedar penikmat saja. Untuk ketiga karakter pertama, penggeraknya senantiasa mengalir dinamis atau terjaga kestabilannya. Bagi dakwah, hal ini tidak bisa ditempuh kecuali dengan menjaga kehidupan para penggeraknya. Karena kehidupan dakwah itu jauh lebih panjang dari kehidupan para pengusung atau penggeraknya. Kita mesti mengupayakan strategi untuk melanggengkan perjalanan dakwah tersebut, yaitu dengan melanggengkan kehidupan penggeraknya melalui regenerasi atau pengkaderan.
Ya, mengkader, aktivitas nan sarat makna, sarat amal. Setiap dari kita pasti tak akan pernah lepas dari misi ini, dia ibarat tubuh yang diberi nutrisi untuk menghasilkan sel-sel pengganti terbaik. Dia mendidik dan membangun karakter manusia yang tertidur. Umpama ayah mengajari tentang pribadian yang tangguh pada saat kita terjatuh, seperti ketika ibu mendidik menjadi anak yang baik, atau saat kakak menuntun agar menjadi adik yang santun.
Maka dapat dikatakan bahwa tahapan pertama yang harus dilakuakan untuk membentuk ekonom rabbani yang baik adalah melalui pembinaan. Proses pembinaan ini akan mengarahkan individu pada pembentukan imunitas ideologi dan mental, serta mampu menyelesaikan problematika umat sesuai wilayah spesialisasinya.
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” (Ar-Rad: 11)
Pada lingkup komunitas yang lebih khusus, organisasi pemuda dengan segudang visi dan cita. Disana, proses mengkader menjadi mutlak untuk membentuk jiwa kuat, kompeten, dan kontributif. Mereka yang telah matang tidak hanya memikirkan, siapa yang akan menggantikan, namun sejauh apa persiapan untuk menyelamatkan roda pergerakan pada puluhan tahun ke depan, terutama bekal untuk mengawal perbaikan bangsa. Maka selayaknya kita, menempatkan pendidikan atau pembinaan menjadi kebutuhan utama, dia adalah sekolah yang menjadi penyokong nafas organisasi. Sehingga dari hasil pendidikan yang ideal, kontribusi kian nyata untuk perbaikan dalam setiap kurun waktunya.
Upaya perbaikan bukanlah gerakan sesaat yang muncul untuk kemudian mati selama-lamanya. Ia bukan pula upaya perbaikan yang kecil volume dan intervalnya di tengah gelombang kerusakan yang membahana dan semakin mendera kita. Tetapi ia adalah gerakan perbaikan yang kokoh memegang prinsip dan memiliki nafas panjang serta stamina yang seakan tiada pernah habis untuk menghadapi secara intensif gelombang jahiliyah dengan berbagai kiat, siasat dan berbagai cara. Jadi, hanya upaya perbaikan secara intensif dan memiliki karakter kuat yang mampu bertahan.
Suatu pembinaan memiliki karakter dan keunikan tersendiri untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas anggotanya. Ia berdasar kepada kebutuhan serta harapan, maka sebelum diterbitkan pada maintenance program hingga kurikulum, dia sudah harus sesuai dengan karakter dan budaya organisasi. Tentu saja dengan bermacam variasi, model dan cara yang digunakannya. Apa yang dilakukan Singa si Raja rimba dalam meregenerasi kepada anaknya, tentu tidak sama dengan apa yang dilakukan oleh seekor ayam. Apa yang dilakukan oleh pohon pisang, tentu berlainan dengan apa yang di lakukan oleh pohon Randu untuk melakukan proses regenerasi. Meskipun berlainan, akan tetapi secara spesifik memiliki tujuan inti yang sama, yaitu agar mereka memiliki penerus yang akan melanjutkan keturunannya, atau dengan kata lain melestarikan dan bahkan mengembangkan apa yang telah dibawa oleh generasi sebelumnya, kepada generasi selanjutnya.
Mengutip kata dari Buku Keajaiban Belajar, dikatakan bahwa proses pendidikan di organisasi menunjang perbaikan SDM yang signifikan. Hal ini disebabkan karena setiap anggota diajari untuk memiliki skill khusus, yang berbeda dengan pendidikan formal. Sehingga jikalau terlaksana dengan baik, pendidikan atau pembinaan disuatu organisasi dapat menjadi penopang dalam perbaikan SDM. Dari proses pembinaan ini pulalah kita diajari untuk mempertanggungjawabkan setiap apa yang dibina.
Lihatlah lebih jeli untuk apa organisasi ini terbentuk ? Maka kita akan semakin yakin dan mengenali esensi dari sebuah pembinaan. Mungkin sering terfikir tugas itu hanya dimiliki oleh suatu bidang khusus, sebagai contoh tariklah PSDM atau Divisi Kaderisasi. Karena memang biasanya hanya mereka yang dilimpahkan tugas untuk menyusun dan menyempurnakan konsep hingga program kaderisasi bisa dieksekusi. Anggapan ini tidak salah, namun bukankah kita tahu bahwa kita disatukan dalam organisasi untuk saling menyokong dan menguatkan dalam kebaikan guna terpacainya visi dan cita bersama. Seperti halnya saat kehadiran anggota baru dirumah, seorang adik yang sedang belajar bicara, tentu bukan hanya ibu yang memiliki andil untuk mengajarinya, tapi juga ada ayah, kakak, dan kolega-kolega terdekat untuk membiasakannya bertutur kata halus, jujur, dan benar sesuai harapan keluarga.
Maka kita berusaha belajar peka terhadap saudara yang lain, berusaha memahami serta saling membantu dan menopang dalam amal. Tak hanya sekedar menjadi pengamat yang baik, melihat, mengkritik kemudian menghujat, sungguh bukan untuk itu. Jikalau ada sedikit kerikil perbedaan maka ia menjadikan keindahan tersendiri untuk amal ikhlas kita.
Ya, kuncinya adalah ikhlas. Ikhlas untuk memberi kontribusi terbaik walau sakit menyertai. Keikhlasan yang meneladani Nabi, penuh harap pada Illahi. Kunci itu yang layak dipegang oleh para pengembannya sebagai pemimpin, pendidik, pengkader, ia jadikan sifat itu sebagai motor penggerak utama.
"Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagiNya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)". (QS. Al-An'aam: 162-163).
Pahami ayat ini, maka benturan-benturan menyakitkan ukhuwah pasti akan terselesaikan karenaNya. Ia mencintai dengan tulus anggotanya, staff, maupun yang dibina. Ia menyayangi dengan bukti kerja yang dilakukan untuk terus menjadi perbaikan bersama. Ia menyayangi dengan tulus tanpa harap selain ridha-Nya.
Kunci mengkader selanjutnya adalah telaten dan istiqomah berusaha memberi yang terbaik. Serta menganggap bahwa medan terjal yang ditempuh adalah usaha untuk merangkai amal-amal indah sebagai bekal berpulang. Sungguh merugi bila saat nanti kita digambarkan seperti ayat ini,
"Dan kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan."(QS. Al-Furqaan: 23).
Mari mencelup hati kita pada Rasulullah dalam mengkader sahabat, dia mengubah jalan hidup seorang Umar yang sangar menjadi penangis dikala mendengar ayat-ayat Allah, yang mengubah Bilal seorang biasa menjadi pribadi muslim yang luar biasa, dan mengubah seorang Khalid pemimpin pasukan Quraisy pada perang Uhud menjadi seberaninya seorang Khalid bin Walid ketika berseru kepada orang-orang Romawi yang bersembunyi ketakutan dibalik benteng Kinnasirin,
“Andaikata kalian bersembunyi dikolong langit , niscaya kuda-kuda kami akan memanjat langit untuk membunuh kalian. Andaikata kalian berada di perut bumi, niscaya kami akan menyelami bumi untuk membunuh kalian.”
Adalah musibah yang amat besar apabila kita tidak istiqomah dan lemah dalam mengkader. Roda-roda dakwah akan lambat berputar atau bahkan berhenti sama sekali, karena penggerak roda¬-roda itu kehilangan energi atau tidak ada sama sekali. Bahkan jumlah kader yang banyak tidak akan banyak membantu bila tidak diiringi oleh proses pembentukan kapasitas menuju kader berkualitas. Keseimbangan antara ekspansi rekrutmen kader dengan peningkatan kualitasnya adalah keseimbangan yang mesti difokuskan.
Dalam mengkader, membina, mendidik titik pusatnya adalah menyatukan hati-hati yang telah terpaut dalam organisasi ini. Tanpa keterikatan hati sangat sulit menyentuh cita, visi, dan mimpi. Keterpautan hati karena Allah akan menggapai cinta langit untuk menebar kebaikannya di organisasi, dengan semangat amal jama’i, saling menolong dan mendoakan.
Maka hai ekonom rabbani, perkuatkanlah ukhuwah, gantikanlah semangat yang lemah dengan rabithah. Karena ukhuwah tidak dibatasi oleh ruang, jarak, dan waktu. Kekuatannya Allah rangkai sesuai dengan usaha kita.
Semoga nanti, saat kuatnya ukhuwah kita memperkuat laju roda organisasi ini, semakin menunjukkan bahwa organisasi ini tidak hanya besar karena aktivitas duniawi namun juga karena saling membina, menasehati, mengingatkan, dan menolong, yang terwarisi pada generasi rabbani hingga yaumul akhir nanti. Selanjutnya, mudah-mudahan Allah Swt. memberi kekuatan kepada kita semua agar agenda pengkaderan atau penguatan basis utama gerakan dakwah terus berlanjut hingga Allah Swt. menakdirkan kita semua menjadi pengusung utama mewujudkan ekonomi islam hingga kejayaannya, semoga!
Meniti jalan juang ini memberi arti besar pada kehidupan. Pada ukhuwah, pada dakwah kita. Apakah kita perintis, pejuang, pemenang, atau sekedar penikmat saja. Untuk ketiga karakter pertama, penggeraknya senantiasa mengalir dinamis atau terjaga kestabilannya. Bagi dakwah, hal ini tidak bisa ditempuh kecuali dengan menjaga kehidupan para penggeraknya. Karena kehidupan dakwah itu jauh lebih panjang dari kehidupan para pengusung atau penggeraknya. Kita mesti mengupayakan strategi untuk melanggengkan perjalanan dakwah tersebut, yaitu dengan melanggengkan kehidupan penggeraknya melalui regenerasi atau pengkaderan.
Ya, mengkader, aktivitas nan sarat makna, sarat amal. Setiap dari kita pasti tak akan pernah lepas dari misi ini, dia ibarat tubuh yang diberi nutrisi untuk menghasilkan sel-sel pengganti terbaik. Dia mendidik dan membangun karakter manusia yang tertidur. Umpama ayah mengajari tentang pribadian yang tangguh pada saat kita terjatuh, seperti ketika ibu mendidik menjadi anak yang baik, atau saat kakak menuntun agar menjadi adik yang santun.
Maka dapat dikatakan bahwa tahapan pertama yang harus dilakuakan untuk membentuk ekonom rabbani yang baik adalah melalui pembinaan. Proses pembinaan ini akan mengarahkan individu pada pembentukan imunitas ideologi dan mental, serta mampu menyelesaikan problematika umat sesuai wilayah spesialisasinya.
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” (Ar-Rad: 11)
Pada lingkup komunitas yang lebih khusus, organisasi pemuda dengan segudang visi dan cita. Disana, proses mengkader menjadi mutlak untuk membentuk jiwa kuat, kompeten, dan kontributif. Mereka yang telah matang tidak hanya memikirkan, siapa yang akan menggantikan, namun sejauh apa persiapan untuk menyelamatkan roda pergerakan pada puluhan tahun ke depan, terutama bekal untuk mengawal perbaikan bangsa. Maka selayaknya kita, menempatkan pendidikan atau pembinaan menjadi kebutuhan utama, dia adalah sekolah yang menjadi penyokong nafas organisasi. Sehingga dari hasil pendidikan yang ideal, kontribusi kian nyata untuk perbaikan dalam setiap kurun waktunya.
Upaya perbaikan bukanlah gerakan sesaat yang muncul untuk kemudian mati selama-lamanya. Ia bukan pula upaya perbaikan yang kecil volume dan intervalnya di tengah gelombang kerusakan yang membahana dan semakin mendera kita. Tetapi ia adalah gerakan perbaikan yang kokoh memegang prinsip dan memiliki nafas panjang serta stamina yang seakan tiada pernah habis untuk menghadapi secara intensif gelombang jahiliyah dengan berbagai kiat, siasat dan berbagai cara. Jadi, hanya upaya perbaikan secara intensif dan memiliki karakter kuat yang mampu bertahan.
Suatu pembinaan memiliki karakter dan keunikan tersendiri untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas anggotanya. Ia berdasar kepada kebutuhan serta harapan, maka sebelum diterbitkan pada maintenance program hingga kurikulum, dia sudah harus sesuai dengan karakter dan budaya organisasi. Tentu saja dengan bermacam variasi, model dan cara yang digunakannya. Apa yang dilakukan Singa si Raja rimba dalam meregenerasi kepada anaknya, tentu tidak sama dengan apa yang dilakukan oleh seekor ayam. Apa yang dilakukan oleh pohon pisang, tentu berlainan dengan apa yang di lakukan oleh pohon Randu untuk melakukan proses regenerasi. Meskipun berlainan, akan tetapi secara spesifik memiliki tujuan inti yang sama, yaitu agar mereka memiliki penerus yang akan melanjutkan keturunannya, atau dengan kata lain melestarikan dan bahkan mengembangkan apa yang telah dibawa oleh generasi sebelumnya, kepada generasi selanjutnya.
Mengutip kata dari Buku Keajaiban Belajar, dikatakan bahwa proses pendidikan di organisasi menunjang perbaikan SDM yang signifikan. Hal ini disebabkan karena setiap anggota diajari untuk memiliki skill khusus, yang berbeda dengan pendidikan formal. Sehingga jikalau terlaksana dengan baik, pendidikan atau pembinaan disuatu organisasi dapat menjadi penopang dalam perbaikan SDM. Dari proses pembinaan ini pulalah kita diajari untuk mempertanggungjawabkan setiap apa yang dibina.
Lihatlah lebih jeli untuk apa organisasi ini terbentuk ? Maka kita akan semakin yakin dan mengenali esensi dari sebuah pembinaan. Mungkin sering terfikir tugas itu hanya dimiliki oleh suatu bidang khusus, sebagai contoh tariklah PSDM atau Divisi Kaderisasi. Karena memang biasanya hanya mereka yang dilimpahkan tugas untuk menyusun dan menyempurnakan konsep hingga program kaderisasi bisa dieksekusi. Anggapan ini tidak salah, namun bukankah kita tahu bahwa kita disatukan dalam organisasi untuk saling menyokong dan menguatkan dalam kebaikan guna terpacainya visi dan cita bersama. Seperti halnya saat kehadiran anggota baru dirumah, seorang adik yang sedang belajar bicara, tentu bukan hanya ibu yang memiliki andil untuk mengajarinya, tapi juga ada ayah, kakak, dan kolega-kolega terdekat untuk membiasakannya bertutur kata halus, jujur, dan benar sesuai harapan keluarga.
Maka kita berusaha belajar peka terhadap saudara yang lain, berusaha memahami serta saling membantu dan menopang dalam amal. Tak hanya sekedar menjadi pengamat yang baik, melihat, mengkritik kemudian menghujat, sungguh bukan untuk itu. Jikalau ada sedikit kerikil perbedaan maka ia menjadikan keindahan tersendiri untuk amal ikhlas kita.
Ya, kuncinya adalah ikhlas. Ikhlas untuk memberi kontribusi terbaik walau sakit menyertai. Keikhlasan yang meneladani Nabi, penuh harap pada Illahi. Kunci itu yang layak dipegang oleh para pengembannya sebagai pemimpin, pendidik, pengkader, ia jadikan sifat itu sebagai motor penggerak utama.
"Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagiNya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)". (QS. Al-An'aam: 162-163).
Pahami ayat ini, maka benturan-benturan menyakitkan ukhuwah pasti akan terselesaikan karenaNya. Ia mencintai dengan tulus anggotanya, staff, maupun yang dibina. Ia menyayangi dengan bukti kerja yang dilakukan untuk terus menjadi perbaikan bersama. Ia menyayangi dengan tulus tanpa harap selain ridha-Nya.
Kunci mengkader selanjutnya adalah telaten dan istiqomah berusaha memberi yang terbaik. Serta menganggap bahwa medan terjal yang ditempuh adalah usaha untuk merangkai amal-amal indah sebagai bekal berpulang. Sungguh merugi bila saat nanti kita digambarkan seperti ayat ini,
"Dan kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan."(QS. Al-Furqaan: 23).
Mari mencelup hati kita pada Rasulullah dalam mengkader sahabat, dia mengubah jalan hidup seorang Umar yang sangar menjadi penangis dikala mendengar ayat-ayat Allah, yang mengubah Bilal seorang biasa menjadi pribadi muslim yang luar biasa, dan mengubah seorang Khalid pemimpin pasukan Quraisy pada perang Uhud menjadi seberaninya seorang Khalid bin Walid ketika berseru kepada orang-orang Romawi yang bersembunyi ketakutan dibalik benteng Kinnasirin,
“Andaikata kalian bersembunyi dikolong langit , niscaya kuda-kuda kami akan memanjat langit untuk membunuh kalian. Andaikata kalian berada di perut bumi, niscaya kami akan menyelami bumi untuk membunuh kalian.”
Adalah musibah yang amat besar apabila kita tidak istiqomah dan lemah dalam mengkader. Roda-roda dakwah akan lambat berputar atau bahkan berhenti sama sekali, karena penggerak roda¬-roda itu kehilangan energi atau tidak ada sama sekali. Bahkan jumlah kader yang banyak tidak akan banyak membantu bila tidak diiringi oleh proses pembentukan kapasitas menuju kader berkualitas. Keseimbangan antara ekspansi rekrutmen kader dengan peningkatan kualitasnya adalah keseimbangan yang mesti difokuskan.
Dalam mengkader, membina, mendidik titik pusatnya adalah menyatukan hati-hati yang telah terpaut dalam organisasi ini. Tanpa keterikatan hati sangat sulit menyentuh cita, visi, dan mimpi. Keterpautan hati karena Allah akan menggapai cinta langit untuk menebar kebaikannya di organisasi, dengan semangat amal jama’i, saling menolong dan mendoakan.
Maka hai ekonom rabbani, perkuatkanlah ukhuwah, gantikanlah semangat yang lemah dengan rabithah. Karena ukhuwah tidak dibatasi oleh ruang, jarak, dan waktu. Kekuatannya Allah rangkai sesuai dengan usaha kita.
Semoga nanti, saat kuatnya ukhuwah kita memperkuat laju roda organisasi ini, semakin menunjukkan bahwa organisasi ini tidak hanya besar karena aktivitas duniawi namun juga karena saling membina, menasehati, mengingatkan, dan menolong, yang terwarisi pada generasi rabbani hingga yaumul akhir nanti. Selanjutnya, mudah-mudahan Allah Swt. memberi kekuatan kepada kita semua agar agenda pengkaderan atau penguatan basis utama gerakan dakwah terus berlanjut hingga Allah Swt. menakdirkan kita semua menjadi pengusung utama mewujudkan ekonomi islam hingga kejayaannya, semoga!
Minggu, 27 November 2011
di sela waktu metodku
bismillah...
ba'da dhuhur... metod time... but there's no lecture :(
perjalan akademik terus brjalan... berjalan untuk menemukan titik suksesnya
tiap fase harus terlewati suka atau tidak suka , ada banyak riak yangt akan di temui namun azzam untuk menjalani nya menjadikan nya.. " Enjoy it...^^
kata dosen metod ku ,..mencari judul skripsi harus lah melalui perenungan , mencari intererst dari tiap sisi matkul.
I dont want to duplicate tesis other's ... it's a sin righ... ;(
try...try and try... dont give up...insyaAllah.
cepat at lambat selesai ji ituu...,. kata senior fossei di jurusan menej.
hehe.... no coment kk.
ehm...berada di penghujung semester.. ada atmosfir yang lain dari yang lain,melihat teman yang lain yang selangkah lebih maju..kadang menciutt kan nyali..but no matter what,katanya seorang pejuang dakwah itu bukanlah mahasiswa biasa..jadi jgn harap perjalannx biasa2 sj,ada bnyak pertimbangan yg mesti di pikirkan...tdk hnya sekedar academic oriented, *Suddently..mikir2 ttng amanah ding..
enjoy the..journy.
yang terpenting adalah berkahnya...skripsi adalh ibadah :)
slamat berjuang mahasiswi akhir semester... smaga di mudahkan.Semangka guys ... :D
ba'da dhuhur... metod time... but there's no lecture :(
perjalan akademik terus brjalan... berjalan untuk menemukan titik suksesnya
tiap fase harus terlewati suka atau tidak suka , ada banyak riak yangt akan di temui namun azzam untuk menjalani nya menjadikan nya.. " Enjoy it...^^
kata dosen metod ku ,..mencari judul skripsi harus lah melalui perenungan , mencari intererst dari tiap sisi matkul.
I dont want to duplicate tesis other's ... it's a sin righ... ;(
try...try and try... dont give up...insyaAllah.
cepat at lambat selesai ji ituu...,. kata senior fossei di jurusan menej.
hehe.... no coment kk.
ehm...berada di penghujung semester.. ada atmosfir yang lain dari yang lain,melihat teman yang lain yang selangkah lebih maju..kadang menciutt kan nyali..but no matter what,katanya seorang pejuang dakwah itu bukanlah mahasiswa biasa..jadi jgn harap perjalannx biasa2 sj,ada bnyak pertimbangan yg mesti di pikirkan...tdk hnya sekedar academic oriented, *Suddently..mikir2 ttng amanah ding..
enjoy the..journy.
yang terpenting adalah berkahnya...skripsi adalh ibadah :)
slamat berjuang mahasiswi akhir semester... smaga di mudahkan.Semangka guys ... :D
Jumat, 11 November 2011
tak seindah tanggalnya..
Bismillah..
11.11.11....nampaknya tgl ini disambut masyarakat lebih heboh dr pada hari pahlawan kemarin,
nomor cantik memang.. tapi apalah artinya klo cuma diisi dengan kesia-sian.
cuma mau ngomong :
"Sudahkah anda Bersyukur hari ini....?"
"Sujudku...takkan mampu memuaskan inginku tuk haturkan sembah sujudku...atas...ting..ting..lupaka..apa lagi sambungannya.. :P *kata2 Dian Sastro ..Ujungx Alhamdulillah :)
Apapun yang terjadi hari ini...tetap BERSYUKUR.... cukuplah anak2 jalanan dan para penjual keliling menyadarkan kita..betapa Allah Maha Baikk... kepada diri ini,terpikirkan nasib2 anak jalanan yang tidur tak beralaskan apa2...makan yg blm tentu tiap hri,bgmna pula kondisi bayi2 mereka yg bru lahir sdh harus merasakan kerasnya kehidupan..Allah lindungi mereka saudara2ku yang kekurangan,..
maafkan smpe saat in hanya bs bersimpati dgn kalian...:(:(:(
Allah... Allah... Dont lieve me alone.....
.
11.11.11....nampaknya tgl ini disambut masyarakat lebih heboh dr pada hari pahlawan kemarin,
nomor cantik memang.. tapi apalah artinya klo cuma diisi dengan kesia-sian.
cuma mau ngomong :
"Sudahkah anda Bersyukur hari ini....?"
"Sujudku...takkan mampu memuaskan inginku tuk haturkan sembah sujudku...atas...ting..ting..lupaka..apa lagi sambungannya.. :P *kata2 Dian Sastro ..Ujungx Alhamdulillah :)
Apapun yang terjadi hari ini...tetap BERSYUKUR.... cukuplah anak2 jalanan dan para penjual keliling menyadarkan kita..betapa Allah Maha Baikk... kepada diri ini,terpikirkan nasib2 anak jalanan yang tidur tak beralaskan apa2...makan yg blm tentu tiap hri,bgmna pula kondisi bayi2 mereka yg bru lahir sdh harus merasakan kerasnya kehidupan..Allah lindungi mereka saudara2ku yang kekurangan,..
maafkan smpe saat in hanya bs bersimpati dgn kalian...:(:(:(
Allah... Allah... Dont lieve me alone.....
.
Senin, 07 November 2011
Dakwah tidak dapat dipikul orang manja..
Wahai Saudaraku yang dikasihi Allah.
Perjalanan dakwah yang kita lalui ini bukanlah perjalanan yang banyak ditaburi kegemerlapan dan kesenangan. Ia merupakan perjalanan panjang yang penuh tantangan dan rintangan berat.
Telah banyak sejarah orang-orang terdahulu sebelum kita yang merasakan manis getirnya perjalanan dakwah ini. Ada yang disiksa, ada pula yang harus berpisah kaum kerabatnya. Ada pula yang diusir dari kampung halamannya. Dan sederetan kisah perjuangan lainnya yang telah mengukir bukti dari pengorbanannya dalam jalan dakwah ini. Mereka telah merasakan dan sekaligus membuktikan cinta dan kesetiaan terhadap dakwah.
Cobalah kita tengok kisah Dzatur Riqa’ yang dialami sahabat Abu Musa Al Asy’ari dan para sahabat lainnya –semoga Allah swt. meridhai mereka. Mereka telah merasakannya hingga kaki-kaki mereka robek dan kuku tercopot. Namun mereka tetap mengarungi perjalanan itu tanpa mengeluh sedikitpun. Bahkan, mereka malu untuk menceritakannya karena keikhlasan dalam perjuangan ini. Keikhlasan membuat mereka gigih dalam pengorbanan dan menjadi tinta emas sejarah umat dakwah ini. Buat selamanya.
Pengorbanan yang telah mereka berikan dalam perjalanan dakwah ini menjadi suri teladan bagi kita sekalian. Karena kontribusi yang telah mereka sumbangkan untuk dakwah ini tumbuh bersemi. Dan, kita pun dapat memanen hasilnya dengan gemilang. Kawasan Islam telah tersebar ke seluruh pelosok dunia. Umat Islam telah mengalami populasi dalam jumlah besar. Semua itu karunia yang Allah swt. berikan melalui kesungguhan dan kesetiaan para pendahulu dakwah ini. Semoga Allah meridhai mereka.
Duhai saudaraku yang dirahmati Allah swt.
Renungkanlah pengalaman mereka sebagaimana yang difirmankan Allah swt. dalam surat At-Taubah: 42.
Kalau yang kamu serukan kepada mereka itu keuntungan yang mudah diperoleh dan perjalanan yang tidak berapa jauh, pastilah mereka mengikutimu. Tetapi tempat yang dituju itu amat jauh terasa oleh mereka, mereka akan bersumpah dengan (nama) Allah, “Jika kami sanggup tentulah kami berangkat bersama-samamu.” Mereka membinasakan diri mereka sendiri dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya mereka benar-benar orang-orang yang berdusta.
Mereka juga telah melihat siapa-siapa yang dapat bertahan dalam mengarungi perjalanan yang berat itu. Hanya kesetiaanlah yang dapat mengokohkan perjalanan dakwah ini. Kesetiaan yang menjadikan pemiliknya sabar dalam menghadapi cobaan dan ujian. Menjadikan mereka optimis menghadapi kesulitan dan siap berkorban untuk meraih kesuksesan. Kesetiaan yang menghantarkan jiwa-jiwa patriotik untuk berada pada barisan terdepan dalam perjuangan ini. Kesetiaan yang membuat pelakunya berbahagia dan sangat menikmati beban hidupnya. Setia dalam kesempitan dan kesukaran. Demikian pula setia dalam kelapangan dan kemudahan.
Saudaraku seperjuangan yang dikasihi Allah swt.
Sebaliknya orang-orang yang rentan jiwanya dalam perjuangan ini tidak akan dapat bertahan lama. Mereka mengeluh atas beratnya perjalanan yang mereka tempuh. Mereka pun menolak untuk menunaikannya dengan berbagai macam alasan agar mereka diizinkan untuk tidak ikut. Mereka pun berat hati berada dalam perjuangan ini dan akhirnya berguguran satu per satu sebelum mereka sampai pada tujuan perjuangan.
Penyakit wahan telah menyerang mental mereka yang rapuh sehingga mereka tidak dapat menerima kenyataan pahit sebagai risiko dan sunnah dakwah ini. Malah mereka menggugatnya lantaran anggapan mereka bahwa perjuangan dakwah tidaklah harus mengalami kesulitan.
Sesungguhnya yang akan meminta izin kepadamu, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian, dan hati mereka ragu-ragu, karena itu mereka selalu bimbang dalam keragu-raguannya. Dan jika mereka mau berangkat, tentulah mereka menyiapkan persiapan untuk keberangkatan itu, tetapi Allah tidak menyukai keberangkatan mereka, maka Allah melemahkan keinginan mereka, dan dikatakan kepada mereka: “Tinggallah kamu bersama orang-orang yang tinggal itu.” (At-Taubah: 45-46)
Kesetiaan yang ada pada mereka merupakan indikasi kuat daya tahannya yang tangguh dalam dakwah ini. Sikap ini membuat mereka stand by menjalankan tugas yang terpikul di pundaknya. Mereka pun dapat menunaikan tugas dengan sebaik-baiknya. Bila ditugaskan sebagai prajurit terdepan dengan segala akibat yang akan dihadapinya, ia senantiasa berada pada posnya tanpa ingin meninggalkannya sekejap pun. Atau bila ditempatkan pada bagian belakang, ia akan berada pada tempatnya tanpa berpindah-pindah. Sebagaimana yang disebutkan Rasulullah saw. dalam beberapa riwayat tentang prajurit yang baik.
Wahai Saudaraku yang dirahmati Allah.
Marilah kita telusuri perjalanan dakwah Abdul Fattah Abu Ismail, salah seorang murid Imam Hasan Al Banna yang selalu menjalankan tugas dakwahnya tanpa keluhan sedikitpun. Dialah yang disebutkan Hasan Al Banna orang yang sepulang dari tempatnya bekerja sudah berada di kota lain untuk memberikan ceramah kemudian berpindah tempat lagi untuk mengisi pengajian dari waktu ke waktu secara maraton. Ia selalu berpindah-pindah dari satu kota ke kota lain untuk menunaikan amanah dakwah. Sesudah menunaikan tugas dengan sebaik-baiknya, ia merupakan orang yang pertama kali datang ke tempatnya bekerja. Malah, ia yang membukakan pintu gerbangnya.
Pernah ia mengalami keletihan hingga tertidur di sofa rumah Zainab Al-Ghazali. Melihat kondisi tubuhnya yang lelah dan penat itu, tuan rumah membiarkan tamunya tertidur sampai bangun. Setelah menyampaikan amanah untuk Zainab Al Ghazali, Abdul Fattah Abu Ismail pamit untuk ke kota lainnya. Karena keletihan yang dialaminya, Zainab Al Ghazali memberikan ongkos untuk naik taksi. Abdul Fattah Abu Ismail mengembalikannya sambil mengatakan, “Dakwah ini tidak akan dapat dipikul oleh orang-orang yang manja.” Zainab pun menjawab, “Saya sering ke mana-mana dengan taksi dan mobil-mobil mewah, tapi saya tetap dapat memikul dakwah ini dan saya pun tidak menjadi orang yang manja terhadap dakwah. Karena itu, pakailah ongkos ini, tubuhmu letih dan engkau memerlukan istirahat sejenak.” Ia pun menjawab, “Berbahagialah ibu. Ibu telah berhasil menghadapi ujian Allah swt. berupa kenikmatan-kenikmatan itu. Namun, saya khawatir saya tidak dapat menghadapinya sebagaimana sikap ibu. Terima kasih atas kebaikan ibu. Biarlah saya naik kendaraan umum saja.”
Duhai saudaraku yang dimuliakan Allah swt.
Itulah contoh orang yang telah membuktikan kesetiaannya pada dakwah lantaran keyakinannya terhadap janji-janji Allah swt. Janji yang tidak akan pernah dipungkiri sedikit pun. Allah swt. telah banyak memberikan janji-Nya pada orang-orang yang beriman yang setia pada jalan dakwah berupa berbagai anugerah-Nya. Sebagaimana yang terdapat dalam Al-Qur’an.
Hai orang-orang yang beriman, jika kamu bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan kepadamu furqan dan menghapuskan segala kesalahan-kesalahanmu dan mengampuni (dosa-dosa)- mu. Dan Allah mempunyai karunia yang besar.” (Al-Anfal: 29)
Dengan janji Allah swt. tersebut, orang-orang beriman tetap bertahan mengarungi jalan dakwah ini. Dan mereka pun tahu bahwa perjuangan yang berat itu sebagai kunci untuk mendapatkannya. Semakin berat perjuangan ini semakin besar janji yang diberikan Allah swt. kepadanya. Kesetiaan yang bersemayam dalam diri mereka itulah yang membuat mereka tidak akan pernah menyalahi janji-Nya. Dan, mereka pun tidak akan pernah mau merubah janji kepada-Nya.
Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah; maka di antara mereka ada yang gugur. Dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereka sedikit pun tidak merubah (janjinya). (Al Ahzab: 23)
Wahai ikhwah kekasih Allah swt.
Pernah seorang pejuang Palestina yang telah berlama-lama meninggalkan kampung halaman dan keluarganya untuk membuat mencari dukungan dunia dan dana diwawancarai. “Apa yang membuat Anda dapat berlama-lama meninggalkan keluarga dan kampung halaman?” Jawabnya, karena perjuangan. Dan, dengan perjuangan itu kemuliaan hidup mereka lebih berarti untuk masa depan bangsa dan tanah airnya. “Kalau bukan karena dakwah dan perjuangan, kami pun mungkin tidak akan dapat bertahan,” ungkapnya lirih.
Wahai saudaraku seiman dan seperjuangan
Aktivis dakwah sangat menyakini bahwa kesabaran yang ada pada dirinyalah yang membuat mereka kuat menghadapi berbagai rintangan dakwah. Bila dibandingkan apa yang kita lakukan serta yang kita dapatkan sebagai risiko perjuangan di hari ini dengan keadaan orang-orang terdahulu dalam perjalanan dakwah ini, belumlah seberapa. Pengorbanan kita di hari ini masih sebatas pengorbanan waktu untuk dakwah. Pengorbanan tenaga dalam amal khairiyah untuk kepentingan dakwah. Pengorbanan sebagian kecil dari harta kita yang banyak. Dan bentuk pengorbanan ecek-ecek lainnya yang telah kita lakukan. Coba lihatlah pengorbanan orang-orang terdahulu, ada yang disisir dengan sisir besi, ada yang digergaji, ada yang diikat dengan empat ekor kuda yang berlawanan arah, lalu kuda itu dipukul untuk lari sekencang-kencangnya hingga robeklah orang itu. Ada pula yang dibakar dengan tungku yang berisi minyak panas. Mereka dapat menerima resiko karena kesabaran yang ada pada dirinya.
Kesabaran adalah kuda-kuda pertahanan orang-orang beriman dalam meniti perjalanan ini. Bekal kesabaran mereka tidak pernah berkurang sedikit pun karena keikhlasan dan kesetiaan mereka pada Allah swt.
Dan berapa banyak nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut (nya) yang bertakwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar. (Ali Imran: 146)
Bila kita memandang kehidupan generasi pilihan, kita akan temukan kisah-kisah brilian yang telah menyuburkan dakwah ini. Muncullah pertanyaan besar yang harus kita tujukan pada diri kita saat ini. Apakah kita dapat menyemai dakwah ini menjadi subur dengan perjuangan yang kita lakukan sekarang ini ataukah kita akan menjadi generasi yang hilang dalam sejarah dakwah ini.
Ingat, dakwah ini tidak akan pernah dapat dipikul oleh orang-orang yang manja. Militansi aktivis dakah merupakan kendaraan yang akan menghantarkan kepada kesuksesan. Semoga Allah menghimpun kita dalam kebaikan. Wallahu’alam.
Diposting oleh Razak Jr. pada pukul 8:35 AM
http://networkedblogs.com/pyoZ3
Perjalanan dakwah yang kita lalui ini bukanlah perjalanan yang banyak ditaburi kegemerlapan dan kesenangan. Ia merupakan perjalanan panjang yang penuh tantangan dan rintangan berat.
Telah banyak sejarah orang-orang terdahulu sebelum kita yang merasakan manis getirnya perjalanan dakwah ini. Ada yang disiksa, ada pula yang harus berpisah kaum kerabatnya. Ada pula yang diusir dari kampung halamannya. Dan sederetan kisah perjuangan lainnya yang telah mengukir bukti dari pengorbanannya dalam jalan dakwah ini. Mereka telah merasakan dan sekaligus membuktikan cinta dan kesetiaan terhadap dakwah.
Cobalah kita tengok kisah Dzatur Riqa’ yang dialami sahabat Abu Musa Al Asy’ari dan para sahabat lainnya –semoga Allah swt. meridhai mereka. Mereka telah merasakannya hingga kaki-kaki mereka robek dan kuku tercopot. Namun mereka tetap mengarungi perjalanan itu tanpa mengeluh sedikitpun. Bahkan, mereka malu untuk menceritakannya karena keikhlasan dalam perjuangan ini. Keikhlasan membuat mereka gigih dalam pengorbanan dan menjadi tinta emas sejarah umat dakwah ini. Buat selamanya.
Pengorbanan yang telah mereka berikan dalam perjalanan dakwah ini menjadi suri teladan bagi kita sekalian. Karena kontribusi yang telah mereka sumbangkan untuk dakwah ini tumbuh bersemi. Dan, kita pun dapat memanen hasilnya dengan gemilang. Kawasan Islam telah tersebar ke seluruh pelosok dunia. Umat Islam telah mengalami populasi dalam jumlah besar. Semua itu karunia yang Allah swt. berikan melalui kesungguhan dan kesetiaan para pendahulu dakwah ini. Semoga Allah meridhai mereka.
Duhai saudaraku yang dirahmati Allah swt.
Renungkanlah pengalaman mereka sebagaimana yang difirmankan Allah swt. dalam surat At-Taubah: 42.
Kalau yang kamu serukan kepada mereka itu keuntungan yang mudah diperoleh dan perjalanan yang tidak berapa jauh, pastilah mereka mengikutimu. Tetapi tempat yang dituju itu amat jauh terasa oleh mereka, mereka akan bersumpah dengan (nama) Allah, “Jika kami sanggup tentulah kami berangkat bersama-samamu.” Mereka membinasakan diri mereka sendiri dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya mereka benar-benar orang-orang yang berdusta.
Mereka juga telah melihat siapa-siapa yang dapat bertahan dalam mengarungi perjalanan yang berat itu. Hanya kesetiaanlah yang dapat mengokohkan perjalanan dakwah ini. Kesetiaan yang menjadikan pemiliknya sabar dalam menghadapi cobaan dan ujian. Menjadikan mereka optimis menghadapi kesulitan dan siap berkorban untuk meraih kesuksesan. Kesetiaan yang menghantarkan jiwa-jiwa patriotik untuk berada pada barisan terdepan dalam perjuangan ini. Kesetiaan yang membuat pelakunya berbahagia dan sangat menikmati beban hidupnya. Setia dalam kesempitan dan kesukaran. Demikian pula setia dalam kelapangan dan kemudahan.
Saudaraku seperjuangan yang dikasihi Allah swt.
Sebaliknya orang-orang yang rentan jiwanya dalam perjuangan ini tidak akan dapat bertahan lama. Mereka mengeluh atas beratnya perjalanan yang mereka tempuh. Mereka pun menolak untuk menunaikannya dengan berbagai macam alasan agar mereka diizinkan untuk tidak ikut. Mereka pun berat hati berada dalam perjuangan ini dan akhirnya berguguran satu per satu sebelum mereka sampai pada tujuan perjuangan.
Penyakit wahan telah menyerang mental mereka yang rapuh sehingga mereka tidak dapat menerima kenyataan pahit sebagai risiko dan sunnah dakwah ini. Malah mereka menggugatnya lantaran anggapan mereka bahwa perjuangan dakwah tidaklah harus mengalami kesulitan.
Sesungguhnya yang akan meminta izin kepadamu, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian, dan hati mereka ragu-ragu, karena itu mereka selalu bimbang dalam keragu-raguannya. Dan jika mereka mau berangkat, tentulah mereka menyiapkan persiapan untuk keberangkatan itu, tetapi Allah tidak menyukai keberangkatan mereka, maka Allah melemahkan keinginan mereka, dan dikatakan kepada mereka: “Tinggallah kamu bersama orang-orang yang tinggal itu.” (At-Taubah: 45-46)
Kesetiaan yang ada pada mereka merupakan indikasi kuat daya tahannya yang tangguh dalam dakwah ini. Sikap ini membuat mereka stand by menjalankan tugas yang terpikul di pundaknya. Mereka pun dapat menunaikan tugas dengan sebaik-baiknya. Bila ditugaskan sebagai prajurit terdepan dengan segala akibat yang akan dihadapinya, ia senantiasa berada pada posnya tanpa ingin meninggalkannya sekejap pun. Atau bila ditempatkan pada bagian belakang, ia akan berada pada tempatnya tanpa berpindah-pindah. Sebagaimana yang disebutkan Rasulullah saw. dalam beberapa riwayat tentang prajurit yang baik.
Wahai Saudaraku yang dirahmati Allah.
Marilah kita telusuri perjalanan dakwah Abdul Fattah Abu Ismail, salah seorang murid Imam Hasan Al Banna yang selalu menjalankan tugas dakwahnya tanpa keluhan sedikitpun. Dialah yang disebutkan Hasan Al Banna orang yang sepulang dari tempatnya bekerja sudah berada di kota lain untuk memberikan ceramah kemudian berpindah tempat lagi untuk mengisi pengajian dari waktu ke waktu secara maraton. Ia selalu berpindah-pindah dari satu kota ke kota lain untuk menunaikan amanah dakwah. Sesudah menunaikan tugas dengan sebaik-baiknya, ia merupakan orang yang pertama kali datang ke tempatnya bekerja. Malah, ia yang membukakan pintu gerbangnya.
Pernah ia mengalami keletihan hingga tertidur di sofa rumah Zainab Al-Ghazali. Melihat kondisi tubuhnya yang lelah dan penat itu, tuan rumah membiarkan tamunya tertidur sampai bangun. Setelah menyampaikan amanah untuk Zainab Al Ghazali, Abdul Fattah Abu Ismail pamit untuk ke kota lainnya. Karena keletihan yang dialaminya, Zainab Al Ghazali memberikan ongkos untuk naik taksi. Abdul Fattah Abu Ismail mengembalikannya sambil mengatakan, “Dakwah ini tidak akan dapat dipikul oleh orang-orang yang manja.” Zainab pun menjawab, “Saya sering ke mana-mana dengan taksi dan mobil-mobil mewah, tapi saya tetap dapat memikul dakwah ini dan saya pun tidak menjadi orang yang manja terhadap dakwah. Karena itu, pakailah ongkos ini, tubuhmu letih dan engkau memerlukan istirahat sejenak.” Ia pun menjawab, “Berbahagialah ibu. Ibu telah berhasil menghadapi ujian Allah swt. berupa kenikmatan-kenikmatan itu. Namun, saya khawatir saya tidak dapat menghadapinya sebagaimana sikap ibu. Terima kasih atas kebaikan ibu. Biarlah saya naik kendaraan umum saja.”
Duhai saudaraku yang dimuliakan Allah swt.
Itulah contoh orang yang telah membuktikan kesetiaannya pada dakwah lantaran keyakinannya terhadap janji-janji Allah swt. Janji yang tidak akan pernah dipungkiri sedikit pun. Allah swt. telah banyak memberikan janji-Nya pada orang-orang yang beriman yang setia pada jalan dakwah berupa berbagai anugerah-Nya. Sebagaimana yang terdapat dalam Al-Qur’an.
Hai orang-orang yang beriman, jika kamu bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan kepadamu furqan dan menghapuskan segala kesalahan-kesalahanmu dan mengampuni (dosa-dosa)- mu. Dan Allah mempunyai karunia yang besar.” (Al-Anfal: 29)
Dengan janji Allah swt. tersebut, orang-orang beriman tetap bertahan mengarungi jalan dakwah ini. Dan mereka pun tahu bahwa perjuangan yang berat itu sebagai kunci untuk mendapatkannya. Semakin berat perjuangan ini semakin besar janji yang diberikan Allah swt. kepadanya. Kesetiaan yang bersemayam dalam diri mereka itulah yang membuat mereka tidak akan pernah menyalahi janji-Nya. Dan, mereka pun tidak akan pernah mau merubah janji kepada-Nya.
Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah; maka di antara mereka ada yang gugur. Dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereka sedikit pun tidak merubah (janjinya). (Al Ahzab: 23)
Wahai ikhwah kekasih Allah swt.
Pernah seorang pejuang Palestina yang telah berlama-lama meninggalkan kampung halaman dan keluarganya untuk membuat mencari dukungan dunia dan dana diwawancarai. “Apa yang membuat Anda dapat berlama-lama meninggalkan keluarga dan kampung halaman?” Jawabnya, karena perjuangan. Dan, dengan perjuangan itu kemuliaan hidup mereka lebih berarti untuk masa depan bangsa dan tanah airnya. “Kalau bukan karena dakwah dan perjuangan, kami pun mungkin tidak akan dapat bertahan,” ungkapnya lirih.
Wahai saudaraku seiman dan seperjuangan
Aktivis dakwah sangat menyakini bahwa kesabaran yang ada pada dirinyalah yang membuat mereka kuat menghadapi berbagai rintangan dakwah. Bila dibandingkan apa yang kita lakukan serta yang kita dapatkan sebagai risiko perjuangan di hari ini dengan keadaan orang-orang terdahulu dalam perjalanan dakwah ini, belumlah seberapa. Pengorbanan kita di hari ini masih sebatas pengorbanan waktu untuk dakwah. Pengorbanan tenaga dalam amal khairiyah untuk kepentingan dakwah. Pengorbanan sebagian kecil dari harta kita yang banyak. Dan bentuk pengorbanan ecek-ecek lainnya yang telah kita lakukan. Coba lihatlah pengorbanan orang-orang terdahulu, ada yang disisir dengan sisir besi, ada yang digergaji, ada yang diikat dengan empat ekor kuda yang berlawanan arah, lalu kuda itu dipukul untuk lari sekencang-kencangnya hingga robeklah orang itu. Ada pula yang dibakar dengan tungku yang berisi minyak panas. Mereka dapat menerima resiko karena kesabaran yang ada pada dirinya.
Kesabaran adalah kuda-kuda pertahanan orang-orang beriman dalam meniti perjalanan ini. Bekal kesabaran mereka tidak pernah berkurang sedikit pun karena keikhlasan dan kesetiaan mereka pada Allah swt.
Dan berapa banyak nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut (nya) yang bertakwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar. (Ali Imran: 146)
Bila kita memandang kehidupan generasi pilihan, kita akan temukan kisah-kisah brilian yang telah menyuburkan dakwah ini. Muncullah pertanyaan besar yang harus kita tujukan pada diri kita saat ini. Apakah kita dapat menyemai dakwah ini menjadi subur dengan perjuangan yang kita lakukan sekarang ini ataukah kita akan menjadi generasi yang hilang dalam sejarah dakwah ini.
Ingat, dakwah ini tidak akan pernah dapat dipikul oleh orang-orang yang manja. Militansi aktivis dakah merupakan kendaraan yang akan menghantarkan kepada kesuksesan. Semoga Allah menghimpun kita dalam kebaikan. Wallahu’alam.
Diposting oleh Razak Jr. pada pukul 8:35 AM
http://networkedblogs.com/pyoZ3
Minggu, 06 November 2011
Tak sekedar sebuah Sistem
http://pkspiyungan.blogspot.com/2011/03/kulwit-anis-matta-inilah-yang-membuat.html
Cekidott..penting bagi Peran Kita Semua... :D
Cekidott..penting bagi Peran Kita Semua... :D
Jumat, 04 November 2011
Cobalah untuk emnjadi sosok yang inspiratif.....tidak hanya sekedar terinspirasi
Ehm....semoga ada yang terinspirasi.
But..I will try to inspiring a lot of people in the word,iclude my parents...
Zemangatt menginspirasi
*Watermelon
Sebaik2 muslim adalah yang paling bermanfaat bagi saudaranya yang lain :)
Ehm....semoga ada yang terinspirasi.
But..I will try to inspiring a lot of people in the word,iclude my parents...
Zemangatt menginspirasi
*Watermelon
Sebaik2 muslim adalah yang paling bermanfaat bagi saudaranya yang lain :)
Sabtu, 24 September 2011
try to be strong akhwat
"When you feel all alone in this world And there's nobody to count your tears Just remember no matter where you are Allah knows, Allah knows. " Zain Bikha
dr Multply sebelah..
dr Multply sebelah..
Tak mampu menahan Tegar di Ujung mata...
Demi Dzat yang Jiwaku di genggam olehNya....
Kuatkan aku Ya allah....jaga diriku dr segala mcm prasangka,ketika hati serasa sesak..Maka Sujudku yng melegakannya.
Entah kenapa malam ini serasa malam yng begitu haruu...
ketika ku menccoba berpkr ttng kontribusiku..rasax tidak ada apax Rabbi
Rasax tak berarti apa2..
yng ku coba bangun hanya lah ..mempertanankn kan diri ku to follow Your way..
yng ku jga keikhlasan diriku tuk ttp di jalanku
karena mewaqofkn diri adalah sebuah harga mati dalam dakwah,,,
rabbii....Engkau tau kemampuan diriku..bahkan ketika ku tersenyum , Engkau tau di baliknya...
Rabbi..dengan segala keterbatasan dan kelemahanku izinkan aku untk ttp ada di jalnMu
Biarlah Orang berkata apa...yang ku tau menyertaknmu dlm setiap aktivitas ku adalah keharusan
Ketika harapnku adalh berharap agar mereka mengerti..persaan dgn sgala prasnagka menerpaku...dan Rabbi aku takut dgn prasangka itu..ketika langkah ku kian tertatih yang ku tau Hnya lah Engkau sedang memnjakan ku..yaahh..itu yang ku dapt dr nya.
Ya Allah Jaga aku dari fitnah dunia dan musah abadiku
dan Pada AkhirNya Cukuplah Allah bagiku..
25 sept 11
Kuatkan aku Ya allah....jaga diriku dr segala mcm prasangka,ketika hati serasa sesak..Maka Sujudku yng melegakannya.
Entah kenapa malam ini serasa malam yng begitu haruu...
ketika ku menccoba berpkr ttng kontribusiku..rasax tidak ada apax Rabbi
Rasax tak berarti apa2..
yng ku coba bangun hanya lah ..mempertanankn kan diri ku to follow Your way..
yng ku jga keikhlasan diriku tuk ttp di jalanku
karena mewaqofkn diri adalah sebuah harga mati dalam dakwah,,,
rabbii....Engkau tau kemampuan diriku..bahkan ketika ku tersenyum , Engkau tau di baliknya...
Rabbi..dengan segala keterbatasan dan kelemahanku izinkan aku untk ttp ada di jalnMu
Biarlah Orang berkata apa...yang ku tau menyertaknmu dlm setiap aktivitas ku adalah keharusan
Ketika harapnku adalh berharap agar mereka mengerti..persaan dgn sgala prasnagka menerpaku...dan Rabbi aku takut dgn prasangka itu..ketika langkah ku kian tertatih yang ku tau Hnya lah Engkau sedang memnjakan ku..yaahh..itu yang ku dapt dr nya.
Ya Allah Jaga aku dari fitnah dunia dan musah abadiku
dan Pada AkhirNya Cukuplah Allah bagiku..
25 sept 11
Sabtu, 16 April 2011
dari FoSEI aku belajar EKIS
di sana, ada cita dan tujuan
yang buatmu menatap jauh ke depan
dengan gairah untuk menerjemahkan cinta sebagai kerja
dengan nurani, tempatmu berkaca tiap kali ...
yang buatmu menatap jauh ke depan
dengan gairah untuk menerjemahkan cinta sebagai kerja
dengan nurani, tempatmu berkaca tiap kali ...
Apel Siaga..menuju kemenangan yang Agung :)
Bismillah....
InsyaAllah bsok ada Apel Siaga kader makassar,gowa,maros,takalar ma pangkep....berilah keberkahan dan gapai kekuatan Ya Rabb.
Rasanya semangatt sekalii...di tengah fitnah yang menerpa perlu barisan ini kembali dikokohkan,di ingatkan dan siap siaga kan...dan semoga esok hari kami dikuatkan dengan apel siaga itu..
jadi teringat dengan sms ta'limat yang semapt berpikir panjang untuk mengenalkan mereka dengan hizb..namun sy yakin Ya Allah engkaulah setepat2 yang menetapkan hati, dan semga sms yang terkirim untk para mad'u mampu menetapkan hati mereka dalm barisan ini,walaupun nantinya akan banyak tanya yang dr mereka..beri hamba kesanggupan ya Rabb,beri hamba kemudahan dan jauhkan bibir ini dar keluh....sunggup betapa mulia dan murninya Jalan yang kami tempuh..
jadi teringat dengan kalimat berikut....
-->
InsyaAllah bsok ada Apel Siaga kader makassar,gowa,maros,takalar ma pangkep....berilah keberkahan dan gapai kekuatan Ya Rabb.
Rasanya semangatt sekalii...di tengah fitnah yang menerpa perlu barisan ini kembali dikokohkan,di ingatkan dan siap siaga kan...dan semoga esok hari kami dikuatkan dengan apel siaga itu..
jadi teringat dengan sms ta'limat yang semapt berpikir panjang untuk mengenalkan mereka dengan hizb..namun sy yakin Ya Allah engkaulah setepat2 yang menetapkan hati, dan semga sms yang terkirim untk para mad'u mampu menetapkan hati mereka dalm barisan ini,walaupun nantinya akan banyak tanya yang dr mereka..beri hamba kesanggupan ya Rabb,beri hamba kemudahan dan jauhkan bibir ini dar keluh....sunggup betapa mulia dan murninya Jalan yang kami tempuh..
jadi teringat dengan kalimat berikut....
"ada saatnya kita dibingungkan dengan masalah-masalah makro, dimana kita sendiri hanya bisa jadi pengamat dan komentator. Di saat seperti itu, alangkah baiknya kita melihat sisi mikro dari diri kita,,ibadah harian kita,,ibadah sunnah kita,,bagaimana kondisi iman dan taqwa kita. Jangan-jangan kita melihat suatu berita dengan hati yang keruh, na'udzubillah.
Mari berkhusnudzon, karena pandangan mukmin sejati adalah pandangan hati yang jernih." :)
jernihkan lah hati-hati kami Ya Rabb...agar kami mampu untuk melihat kemilau kebenaran yang datng dri Cahaya di atas Cahaya..Allah yang aku Cintai..:)
Mari kuatkan perjuangan kita..(tulisanx Pressnass FoSEI)
"Sesungguhnya dalam tulisan ini setidaknya hanya sedikit yang punya waktu untuk membacanya, dan lebih sedikit lagi yang rela mendalami isinya.Oleh sebab itu, sampaikan isi tulisan semampu kita kepada rekan saudara kita pejuang ekonomi islam dimanapun kita berada, gaungkanlah visi FoSSEI dengan selayaknya, buatlah mereka mengartikan visi FoSSEI dengan sebenar-benarnya dalam kehidupan sehari-hari.
Apa Kabar para pejuang ekonom Rabbani? Semoga Allah SWT menjaga kita dari setiap godaan hawa nafsu yang terus menggelayuti diri kita, nafsu sendiri merupakan godaan yang terdapat dalam tubuh kita sendiri, ia lebih berbahaya dari pada 60 setan ( al-Ghazali). Setiap masa menuntut perubahan, dan perubahan itu pasti terjadi ia merupakan keniscayaan, sesungguhnya yang tidak berubah itu hanya perubahan itu sendiri. Mari kita terus berhuznudzon pada pergerakan FoSSEI karena memang perubahan kita tergantung dari pemikiran kita sendiri, ia akan mengalami kemerosotan seandainya kita berfikir picik dan berpandangan sempit, begitu juga sebaliknya ia akan mengalami kegemilangan seandainya didalam rongga hati dan pikiran kita terbentuk pemikiran visioner, fundamental, dan religius.
Teringat kisah perjuangan yang berat ketika Rasulullah SAW menghadapi perang khandaq, bahkan ujian yang sekarang kita terima tidak bagaikan sepucuk daun dalam hutan belantara yang sangat luas. Karena memang begitulah takdir Allah SWT memberikan contoh kepada mereka yang mau berfikir, Allah SWT punya kuasa menunjukkan mukzizat pada saat itu dan memang Allah SWT telah tunjukkan namun Allah SWT punya skenario terbaik, dan seharusnya kita sebagai umat yang diutus kemudian dapat mengambil hikmah dari indahnya skenario ini untuk diterapkan dalam kehidupan kita, terutama dalam berorganisasi.
Kembali kepada kisah diatas, bayangkan bagaimana saat itu kaum muslimin sedang melakukan penggalian untuk membangun parit-parit dalam menghadapi kaum musyrik. Ketika itu, kaum muslimin terhalang untuk menghancurkan sebuah batu besar ketika sedang melakukan penggalian disalah satu bagian dari parit tersebut, seluruh sahabat yang sesungguhnya sedang mengalami kelaparan yang amat sangat tidak dapat menghancurkan batu tersebut, sehingga mengadulah diantara mereka kepada Rasulullah SAW yang ketika itu turun tangan menghancurkan batu besar itu seorang diri. Ketika itu batu besar itu hancur hanya dengan beberapa kali pukulan kapak, dan menghasilkan beberapa percikan cahaya yang menyebabkan para sahabat bertanya, ya Rasulullah SAW gerangan apa yang terjadi ketika engkau menghancurkan batu tersebut terdapat cahaya yang memancar dari batu tersebut, Rasulullah SAW seketika memberikan sebuah motivasi yang sesungguhnya sangat berharga dan memberikan tenaga baru bagi para sahabatnya yang sedang dirundung permasalahan yang sangat pelik. Telah terbuka kunci-kunci persia, telah terbuka kunci-kunci romawi...(terjemah bebas) dari kisah ini sahabat yang sekedar memikirkan kemenangan diperang khandaq saja sulit, ternyata di bangun seketika sebuah paradigma bahwa islam akan berjaya kelak. Dan seketika para sahabat mendapat suntikan moril yang sungguh sangat luar biasa.
Seandainya saya selaku Presidium Nasional FoSSEI berkata bahwa FoSSEI akan menjadi organisasi yang melahirkan pemikir-pemikir ekonomi islam dibidangnya, yang akan lahir orang-orang mampu berlaku zuhud dan wara sesuai dengan porsinya, yang mampu mengaplikasikan dan mengayomi masyarakat untuk sama-sama bergerak membangun peradaban islami. Merupakan sebuah hal yang sesungguhnya suatu hal yang sulit di terima karena ana sadar bahwa ana sendiri masih dalam tingkatan belajar, namun perkataan ini adalah sebuah ungkapan yang sesungguhnya sudah dipikirkan sejak pertama kali FoSSEI berdiri.
Saya sangat yakin dengan ungkapan saya diatas, karena memang seorang pemimpin harus mampu melahirkan orang yang mampu melahirkan seorang pemimpin. Dan keyakinan itu pasti berlaku bagi setiap orang yang bersungguh-sungguh untuk mengejar visinya.
“FoSSEI akan menjadi organisasi yang melahirkan pemikir-pemikir ekonomi islam dibidangnya, yang akan lahir orang-orang mampu berlaku zuhud dan wara sesuai dengan porsinya, yang mampu mengaplikasikan dan mengayomi masyarakat untuk sama-sama bergerak membangun peradaban islami”
Perjuangan membutuhkan pengorbanan bagi para pengembannya, siapa yang lengah maka ia akan tertinggal jauh dibelakang terbengkalai dan terlupakan, tapi siap yang berani untuk bersungguh-sungguh maka hasilnya sudah terlihat walaupun ia sendiri sedang istirahat ketika mengumpulkan tenaga.
Hari ini kita sama-sama membantu kerja dakwah ini dengan bijaksana dan arief, belajar berfikir positif untuk membantu saudara kita yang tertinggal, yang sedang mencoba mengejar, dan yang sudah mendahului. Hari ini kita belajar untuk tidak mempedulikan posisi kita saat ini, ketika kita sadar di belakang maka kita berusaha untuk kedepan dan yang didepan mencoba melihat kebelakang. Maka, permudahlah dan jangan mempersulit, itu kaidah yang dikatakan baginda nabi Muhammad SAW. Jangan membanggakan teori yang sesungguhnya sulit diterapkan dalam kehidupan saat ini, tetapi kerjakanlah aplikasi yang sudah dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari. Jangan membiasakan diri dalam perdebatan apalagi dengan saudara yang lebih tua. Karena sesungguhnya perdebatan dapat menghancurkan fitrah kita sebagai seorang pejuang dakwah, sedangkan dengan berdebat dengan orang yang lebih tua dapat menutupi sejarah yang seharusnya kita pelajari.
Sesungguhnya dalam tulisan ini setidaknya hanya sedikit yang punya waktu untuk membacanya, dan lebih sedikit lagi yang rela mendalami isinya. Oleh sebab itu, sampaikan isi tulisan semampu kita kepada rekan saudara kita pejuang ekonomi islam dimanapun kita berada, gaungkanlah visi FoSSEI dengan selayaknya, buatlah mereka mengartikan visi FoSSEI dengan sebenar-benarnya dalam kehidupan sehari-hari.
Ketika Rasulullah SAW akan menerima rintangan dakwah yang maha dakhsyat, maka Allah SWT menyiapkan sumber daya yang kuat untuk menerimanya, Rasullulah SAW menerima wahyu surah Al-Muzzammil dan setelah surat Al-Muddasir ( silahkan perdalam isinya). sesungguhnya isra mi’raj merupakan sebuah hal yang meruntuhkan dakwah Rasulullah SAW ketika itu, namun ternyata tidak, ada sosok Abu bakar yang tetap yakin ditengah terpaan pemikiran logika dasar, hingga beliau diberi gelar as-sidiq. Dan lagi-lagi dakwah memiliki pembelanya masing-masing walaupun orang-orang mencoba memendamnya. Dan akhirnya terbukti, perintah shalat telah memberikan kekuatan maha dahsyat yang menghancurkan kedzaliman lata dan uzza yang telah tertanam dalam diri para pemikir quraisy.
Saudaraku, sesungguhnya keadaan FoSSEI hari ini dengan segala kekurangannya merupakan bagian dari persiapan menuju organisasi yang siap membangun bangunan ekonomi islam dimasa yang akan datang, yang sesungguhnya telah dibangun oleh orang-orang terdahulu. Pernahkan anda dengar perdebatan mengenai isi kitab ihya ulumuddin. Dalam kitab yang terkenal hingga saat ini mengingat kitab tersebut yang begitu komprehensif, fundamental, dan terstruktur rapi tersebut. Perdebatan itu terkait dengan mengapa dalam kitab tersebut tidak membahas tentang Bab perang, padahal pada saat itu islam sedang menghadapi perang yang dikenal sepanjang masa yang disebut perang salib. Dan sudah seyogyanya seorang ulama merupakan penyulut awal dalam setiap tulisannya untuk memperkuat kaum muslimin. Menurut beberapa pengkaji kitab tersebut menyatakan bahwa al-ghazali dalam kitabnya sesungguhnya membangun kaum muslimin untuk siap memenangkan perang salib, dan terbukti tidak lama setelah itu tentara muslim mendapatkan momentum kemenangan yang fenomenal.
Sehingga dari kisah-kisah diatas sesungguhnya kita harus siap dahulu membangun ruhiyah diri kita agar nantinya kita siap untuk mengemban amanah kemenangan ini ketika ekonomi islam telah jaya. Mungkin, mulailah saat ini dengan hal-hal yang lebih mendasar, terbiasa, dan berkarakter. marilah membangun kebiasaan shalat secara tepat waktu hari ini, seandainya anda lelaki maka mulailah untuk membiasakan diri untuk selalu shalat berjamaah. Kemudian biasakanlah untuk tidak memperdulikan harta anda, infakkanlah semampu anda setiap hari misalnya 1000 atau 2000. Hindarilah mendengki karena mendengki merupakan kedzaliman yang mencelakakan diri sendiri, jangan lupa mulailah untuk ikhlas, karena sesungguhnya jika anda tidak ikhlas maka kesia-siaan yang akan di terima, pernah dengan kisah 3 golongan yang paling pertama di hisab Allah SWT, mereka merupakan pejuang di dunia yang dimata manusia begitu mulia yaitu para mujahid, ulama, dan dermawan, dan ternyata mereka masuk neraka lebih awal (naudzubillah) dikarenakan mereka menduakan Allah SWT dengan mengharapkan perhatian manusia. Ini merupakan kebiasaan yang disarankan, kapasitas seseorang berbeda-beda, hanya saja kapasitas seseorang sesunggunya tidak terbatas, diri kitalah yang membatasinya.
Jazakallah atas perjuangan anda, luruskanlah niat anda hari ini untuk Allah SWT bukan untuk manusia, sesungguhnya saya mengharapkan pengingatan dari anda semua hari ini kepada diri saya yang sesungguhnya memiliki banyak kekurangan. Dan satu hal lagi keluhan yang masih banyak terdengar di antara para pejuang dakwah ekonomi islam hari ini, seperti merasa sendiri, merasa tidak dipedulikan, dan merasa tersingkirkan. Ketiga hal ini sesungguhnya membutuhkan perhatian positif dari diri kita, seandainya anda merasa sendiri maka anda harus yakin bahwa Allah SWT menginginkan anda sebagai pionir perjuangan sehingga hasil dari perjuangan itu adalah milik anda, seperti Abu Bakar yang kepionirannya membuat timbangan pahalanya seharga pahala seluruh mahluk bumi dan lebih berat lagi. Merasa tidak dipedulikan makan anda diminta untuk lebih peduli kepada orang lain, teringat kaidah sederhana ketika anda memberi sesungguhnya anda menerima. Dan terakhir merasa tersingkir merupakan keadaan yang biasa sering kita dengar, maka saya ingatkan tidak ada yang mampu menyingkirkan diri kita kecuali Allah SWT dan diri kita sendiri, maka buatlah diri kita terus berada dalam jalur perjuangan dakwah ini.
Al Haqqu min rabbika fala takunanna minal mumtarin. Wassalamualaikum Wr Wb.
by Imam Punarko
Koordinator Presidium Nasional 2010-2012
Teringat kisah perjuangan yang berat ketika Rasulullah SAW menghadapi perang khandaq, bahkan ujian yang sekarang kita terima tidak bagaikan sepucuk daun dalam hutan belantara yang sangat luas. Karena memang begitulah takdir Allah SWT memberikan contoh kepada mereka yang mau berfikir, Allah SWT punya kuasa menunjukkan mukzizat pada saat itu dan memang Allah SWT telah tunjukkan namun Allah SWT punya skenario terbaik, dan seharusnya kita sebagai umat yang diutus kemudian dapat mengambil hikmah dari indahnya skenario ini untuk diterapkan dalam kehidupan kita, terutama dalam berorganisasi.
Kembali kepada kisah diatas, bayangkan bagaimana saat itu kaum muslimin sedang melakukan penggalian untuk membangun parit-parit dalam menghadapi kaum musyrik. Ketika itu, kaum muslimin terhalang untuk menghancurkan sebuah batu besar ketika sedang melakukan penggalian disalah satu bagian dari parit tersebut, seluruh sahabat yang sesungguhnya sedang mengalami kelaparan yang amat sangat tidak dapat menghancurkan batu tersebut, sehingga mengadulah diantara mereka kepada Rasulullah SAW yang ketika itu turun tangan menghancurkan batu besar itu seorang diri. Ketika itu batu besar itu hancur hanya dengan beberapa kali pukulan kapak, dan menghasilkan beberapa percikan cahaya yang menyebabkan para sahabat bertanya, ya Rasulullah SAW gerangan apa yang terjadi ketika engkau menghancurkan batu tersebut terdapat cahaya yang memancar dari batu tersebut, Rasulullah SAW seketika memberikan sebuah motivasi yang sesungguhnya sangat berharga dan memberikan tenaga baru bagi para sahabatnya yang sedang dirundung permasalahan yang sangat pelik. Telah terbuka kunci-kunci persia, telah terbuka kunci-kunci romawi...(terjemah bebas) dari kisah ini sahabat yang sekedar memikirkan kemenangan diperang khandaq saja sulit, ternyata di bangun seketika sebuah paradigma bahwa islam akan berjaya kelak. Dan seketika para sahabat mendapat suntikan moril yang sungguh sangat luar biasa.
Seandainya saya selaku Presidium Nasional FoSSEI berkata bahwa FoSSEI akan menjadi organisasi yang melahirkan pemikir-pemikir ekonomi islam dibidangnya, yang akan lahir orang-orang mampu berlaku zuhud dan wara sesuai dengan porsinya, yang mampu mengaplikasikan dan mengayomi masyarakat untuk sama-sama bergerak membangun peradaban islami. Merupakan sebuah hal yang sesungguhnya suatu hal yang sulit di terima karena ana sadar bahwa ana sendiri masih dalam tingkatan belajar, namun perkataan ini adalah sebuah ungkapan yang sesungguhnya sudah dipikirkan sejak pertama kali FoSSEI berdiri.
Saya sangat yakin dengan ungkapan saya diatas, karena memang seorang pemimpin harus mampu melahirkan orang yang mampu melahirkan seorang pemimpin. Dan keyakinan itu pasti berlaku bagi setiap orang yang bersungguh-sungguh untuk mengejar visinya.
“FoSSEI akan menjadi organisasi yang melahirkan pemikir-pemikir ekonomi islam dibidangnya, yang akan lahir orang-orang mampu berlaku zuhud dan wara sesuai dengan porsinya, yang mampu mengaplikasikan dan mengayomi masyarakat untuk sama-sama bergerak membangun peradaban islami”
Perjuangan membutuhkan pengorbanan bagi para pengembannya, siapa yang lengah maka ia akan tertinggal jauh dibelakang terbengkalai dan terlupakan, tapi siap yang berani untuk bersungguh-sungguh maka hasilnya sudah terlihat walaupun ia sendiri sedang istirahat ketika mengumpulkan tenaga.
Hari ini kita sama-sama membantu kerja dakwah ini dengan bijaksana dan arief, belajar berfikir positif untuk membantu saudara kita yang tertinggal, yang sedang mencoba mengejar, dan yang sudah mendahului. Hari ini kita belajar untuk tidak mempedulikan posisi kita saat ini, ketika kita sadar di belakang maka kita berusaha untuk kedepan dan yang didepan mencoba melihat kebelakang. Maka, permudahlah dan jangan mempersulit, itu kaidah yang dikatakan baginda nabi Muhammad SAW. Jangan membanggakan teori yang sesungguhnya sulit diterapkan dalam kehidupan saat ini, tetapi kerjakanlah aplikasi yang sudah dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari. Jangan membiasakan diri dalam perdebatan apalagi dengan saudara yang lebih tua. Karena sesungguhnya perdebatan dapat menghancurkan fitrah kita sebagai seorang pejuang dakwah, sedangkan dengan berdebat dengan orang yang lebih tua dapat menutupi sejarah yang seharusnya kita pelajari.
Sesungguhnya dalam tulisan ini setidaknya hanya sedikit yang punya waktu untuk membacanya, dan lebih sedikit lagi yang rela mendalami isinya. Oleh sebab itu, sampaikan isi tulisan semampu kita kepada rekan saudara kita pejuang ekonomi islam dimanapun kita berada, gaungkanlah visi FoSSEI dengan selayaknya, buatlah mereka mengartikan visi FoSSEI dengan sebenar-benarnya dalam kehidupan sehari-hari.
Ketika Rasulullah SAW akan menerima rintangan dakwah yang maha dakhsyat, maka Allah SWT menyiapkan sumber daya yang kuat untuk menerimanya, Rasullulah SAW menerima wahyu surah Al-Muzzammil dan setelah surat Al-Muddasir ( silahkan perdalam isinya). sesungguhnya isra mi’raj merupakan sebuah hal yang meruntuhkan dakwah Rasulullah SAW ketika itu, namun ternyata tidak, ada sosok Abu bakar yang tetap yakin ditengah terpaan pemikiran logika dasar, hingga beliau diberi gelar as-sidiq. Dan lagi-lagi dakwah memiliki pembelanya masing-masing walaupun orang-orang mencoba memendamnya. Dan akhirnya terbukti, perintah shalat telah memberikan kekuatan maha dahsyat yang menghancurkan kedzaliman lata dan uzza yang telah tertanam dalam diri para pemikir quraisy.
Saudaraku, sesungguhnya keadaan FoSSEI hari ini dengan segala kekurangannya merupakan bagian dari persiapan menuju organisasi yang siap membangun bangunan ekonomi islam dimasa yang akan datang, yang sesungguhnya telah dibangun oleh orang-orang terdahulu. Pernahkan anda dengar perdebatan mengenai isi kitab ihya ulumuddin. Dalam kitab yang terkenal hingga saat ini mengingat kitab tersebut yang begitu komprehensif, fundamental, dan terstruktur rapi tersebut. Perdebatan itu terkait dengan mengapa dalam kitab tersebut tidak membahas tentang Bab perang, padahal pada saat itu islam sedang menghadapi perang yang dikenal sepanjang masa yang disebut perang salib. Dan sudah seyogyanya seorang ulama merupakan penyulut awal dalam setiap tulisannya untuk memperkuat kaum muslimin. Menurut beberapa pengkaji kitab tersebut menyatakan bahwa al-ghazali dalam kitabnya sesungguhnya membangun kaum muslimin untuk siap memenangkan perang salib, dan terbukti tidak lama setelah itu tentara muslim mendapatkan momentum kemenangan yang fenomenal.
Sehingga dari kisah-kisah diatas sesungguhnya kita harus siap dahulu membangun ruhiyah diri kita agar nantinya kita siap untuk mengemban amanah kemenangan ini ketika ekonomi islam telah jaya. Mungkin, mulailah saat ini dengan hal-hal yang lebih mendasar, terbiasa, dan berkarakter. marilah membangun kebiasaan shalat secara tepat waktu hari ini, seandainya anda lelaki maka mulailah untuk membiasakan diri untuk selalu shalat berjamaah. Kemudian biasakanlah untuk tidak memperdulikan harta anda, infakkanlah semampu anda setiap hari misalnya 1000 atau 2000. Hindarilah mendengki karena mendengki merupakan kedzaliman yang mencelakakan diri sendiri, jangan lupa mulailah untuk ikhlas, karena sesungguhnya jika anda tidak ikhlas maka kesia-siaan yang akan di terima, pernah dengan kisah 3 golongan yang paling pertama di hisab Allah SWT, mereka merupakan pejuang di dunia yang dimata manusia begitu mulia yaitu para mujahid, ulama, dan dermawan, dan ternyata mereka masuk neraka lebih awal (naudzubillah) dikarenakan mereka menduakan Allah SWT dengan mengharapkan perhatian manusia. Ini merupakan kebiasaan yang disarankan, kapasitas seseorang berbeda-beda, hanya saja kapasitas seseorang sesunggunya tidak terbatas, diri kitalah yang membatasinya.
Jazakallah atas perjuangan anda, luruskanlah niat anda hari ini untuk Allah SWT bukan untuk manusia, sesungguhnya saya mengharapkan pengingatan dari anda semua hari ini kepada diri saya yang sesungguhnya memiliki banyak kekurangan. Dan satu hal lagi keluhan yang masih banyak terdengar di antara para pejuang dakwah ekonomi islam hari ini, seperti merasa sendiri, merasa tidak dipedulikan, dan merasa tersingkirkan. Ketiga hal ini sesungguhnya membutuhkan perhatian positif dari diri kita, seandainya anda merasa sendiri maka anda harus yakin bahwa Allah SWT menginginkan anda sebagai pionir perjuangan sehingga hasil dari perjuangan itu adalah milik anda, seperti Abu Bakar yang kepionirannya membuat timbangan pahalanya seharga pahala seluruh mahluk bumi dan lebih berat lagi. Merasa tidak dipedulikan makan anda diminta untuk lebih peduli kepada orang lain, teringat kaidah sederhana ketika anda memberi sesungguhnya anda menerima. Dan terakhir merasa tersingkir merupakan keadaan yang biasa sering kita dengar, maka saya ingatkan tidak ada yang mampu menyingkirkan diri kita kecuali Allah SWT dan diri kita sendiri, maka buatlah diri kita terus berada dalam jalur perjuangan dakwah ini.
Al Haqqu min rabbika fala takunanna minal mumtarin. Wassalamualaikum Wr Wb.
by Imam Punarko
Koordinator Presidium Nasional 2010-2012
Langganan:
Postingan (Atom)