Saya masih ingat pertama kali di kota ini...16 April 2014
Mengutip syair dari Imam Syafie:
"Merantaulah..Orang berilmu dan beradab tidak akan diam di kampung halaman
Tinggalkan negerimu dan merantaulah ke negeri orang
Merantaulah..
Kau akan dapatkan pengganti dari kerabat dan kawan
Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang
Aku melihat air menjadi rusak karena diam tertahan,
jika mengalir menjadi jernih, jika tidak, akan keruh menggenang
Singa jika tak tinggalkan sarang, tak akan dapat mangsa
Anak panah jika tak tinggalkan busur, tak akan kena sasaran
Jika matahari di orbitnya tak bergerak dan terus diam, tentu manusia bosan padanya dan enggan memandang
Bijih emas bagaikan tanah biasa sebelum digali dari tambang
Kayu gaharu tak ubahnya seperti kayu biasa jika di dalam hutan"
__________
Lalu, seorang traveler pun menambahkan:
"Kadang, kita menemukan rumah justru di tempat yang jauh dari rumah itu sendiri. Menemukan teman, sahabat, saudara. Mungkin juga cinta. Mereka-mereka yang memberikan rumah itu untuk kita, apa pun bentuknya.
Tapi yang paling menyenangkan dalam sebuah perjalanan adalah menemukan diri kita sendiri: sebuah rumah yang sesungguhnya. Yang membuat kita tak akan merasa asing meski berada di tempat asing sekalipun.."
pertama kali menginjakkan kaki dan menghirup udara jogja...
mengamati jalan-jalan yang sambangi, ku perhatikan bangunan-bangunannya yang
begitu kental akan nuansa budaya jawa, patung-patung yang tertata rapi hampir
disetiap jalanan baru, dan jalanan yang begitu berbeda dengan
makassar...kebersihan, jogja tergolong kota yang bersih.. dan bukan hanya pada
jalan-jalan utama, ternyata di gang-gang sekalipun terlihat kebersihannya,
budaya sadar akan kebersihan merupakan karakteristik unggulan di kota ini..
dan perjalanan baru pun kumulai di sini..di kota ini,
Yogyakarta.. J
disinilah episode-episode hidup kan kujalani, bukan lagi
makassar, unhas, pusdam, rumah, aqhso, workshop, danau,
bagi saya memutuskan untuk merantau adalah perkara yang awalnya cukup dilematis, namun saya tidak akan berangkat sebelum memang keyakinan ku utuh untuk merantau..
Namun setelah musyawarah dengan orang tua dan demi harapan-harapan yang telah ku rangkai dengan bukan hanya tentang aku, mereka, kita kelak ..tp juga tentang dakwah tentang ummat, tentang cinta Rasullulah kepada ummatnya..
bagi saya memutuskan untuk merantau adalah perkara yang awalnya cukup dilematis, namun saya tidak akan berangkat sebelum memang keyakinan ku utuh untuk merantau..
Namun setelah musyawarah dengan orang tua dan demi harapan-harapan yang telah ku rangkai dengan bukan hanya tentang aku, mereka, kita kelak ..tp juga tentang dakwah tentang ummat, tentang cinta Rasullulah kepada ummatnya..
Flash back sejanak..
bismillah, ku
luruskan niatku Lillahi ta’ala dalam rangka mencari Ridho Allah, Tholabul
ilmi.. restu dari oarang tua dan dukungan mereka pun menambah kuat keyakinanku,
modal utama merantau hanya lah “ Ridho Allah dan Restu Orang tuaku” di tambah dengan semangat dari nenek...iya
nenek, yang masuk ke kamar ku H-1 sebelum keberangkatanku ke Yogja, beliau
memeluk ku dan tiba-tiba menangis beliau pun menyampaikan wejangannya ..hal
yang sama yg selalu beliau lakukan apa bila ada di antara kami cucu-cucu nya
yang akan pergi jauh, beliau selalu menjadi salah satu penyemangatku.. semua
yang beliau lakukan selalu saja membekas di hatiku, mungkin karena ikatan emosi
kami begitu kuatt *tsahh J
diasuh nenek selama beberapa tahun sebelm masuk TK tentu saja beliau menjadi
sangat berarti bagi saya..lebih tepatnya di usia golden ageku beliaulah yang
selalu di sampingku..* I luv U nenek ^^
sebagai anak rumahan... *iyakah :D yang terbiasa hidup dengan keluarga, saya butuh waktu untuk akrab dengan kondisi sekitar ku, home sick ?? iya pastii di awal2... jadi ingat waktu berkenalan dengan teman kost ku yang bernama Atin yang juga sedang menempuh S2 di UIN suka.. sempat mewek di depannya, tiba-tiba Atin nyeletuk ngomong “S2 kok mewekk ??? “ seketikaa... langsung trsadar iya..yaa.. masa’ karena rindu tiba2 harus mewek, gimana nanti kalau di boyong sama suami ke tempat yang lebih jauh lagi..hehe ^^
sebagai anak rumahan... *iyakah :D yang terbiasa hidup dengan keluarga, saya butuh waktu untuk akrab dengan kondisi sekitar ku, home sick ?? iya pastii di awal2... jadi ingat waktu berkenalan dengan teman kost ku yang bernama Atin yang juga sedang menempuh S2 di UIN suka.. sempat mewek di depannya, tiba-tiba Atin nyeletuk ngomong “S2 kok mewekk ??? “ seketikaa... langsung trsadar iya..yaa.. masa’ karena rindu tiba2 harus mewek, gimana nanti kalau di boyong sama suami ke tempat yang lebih jauh lagi..hehe ^^
entah mengapa gampang sekali mewek..sampai-sampai saya
menyempatkan diri saya untuk browsing di internet untuk demi mencari key word kiat-kiat
menahan air mata... hehe, sebab saya tidak ingin di hari keberangkatanku ibu
dan bapak ku melihatku menangis.. walhasil walaupun sudah browsing, tetap saja
mewekk.. ketika berpamitan dengan mereka.. sama halnya dengan tertawa..yaa,
paling gampang juga ketawa ketiwi.bahkan bisanya yang menurut orang-orang biasa
saja, hal itu cukup lucu menurutku..dan akhirnya trkadang saya sendiri yang
trtawa.. -__-
back to talk about Jogja..
Perkenalkan nama kampus baru saya adalah Universitas Islam
Indonesia, nama panggilannya UII J
letak sangat dekat dengan kostnya...
alhamdulillah, hanya berjalan kaki sampe dah di kampus, kampus ini cukup
imut-imut... sebagai kampus pasca dan hanya ada 3 jurusan, salah satu nya
adalah magister studi Islam konsentrasi Ekonomi Islam, kampus UII ada memiliki
5 kampus yang terseber di Jogja..kamus terpadu, tempat masjid ulil-albab
letaknya di kaliurang km 14,5, yahh cukup jauh dekat-dekat dengan gunung merapi
Jogja..yang konon katanya tahun ini adalah siklus merapi untuk mengeluarkan
dahaknya..karena selama ini merapi hanya batuk-batuk kecil saja..
dannn Jogja menyambut saya dengan hujan abu waktu itu... hujan abu yang sebelumnya hanya saya dengar dan lihat di tV.. seketika saya merasa saya sudah sangat jauh dari kota makassar J *ya iyyalah..namanya juga lintas pulau, menyebrangi lautan melintasi lembah..jadi ingat ninja hatori :D
dannn Jogja menyambut saya dengan hujan abu waktu itu... hujan abu yang sebelumnya hanya saya dengar dan lihat di tV.. seketika saya merasa saya sudah sangat jauh dari kota makassar J *ya iyyalah..namanya juga lintas pulau, menyebrangi lautan melintasi lembah..jadi ingat ninja hatori :D
Bagaimana dengan masyarat nya.. yang tiap hari saya akan
banyak berinteraksi dengan mereka..
Seperti lagunya katon bagsakara “Jogjakarta”... setiap sudut
menyapuku bersahabat penuh selaksa makna.. ;) ramah, sopan, dan sensitifitas
yang cukup tinggi terhadap orang lain..
bagaimana dengan makanannya... jujur, agak sedikit parno tiap kali melihat jajanan yang di perjual belikan, harus betul-betul berhati, menurut penelitian daging celeng yang laku terjual di pasaran lima kali lipat dari yang seharusnya.. bahkan di salah satu pesantren mahasiswi “ Darush shalihat” tempat kajian Jelajah hati ust.Syatori AR Hafidzollah mengharuskan santrinya untuk berbelanja pada warung-warung telah di tentukan oleh pihak pesantren.. inilah bukti sebuah ke waro’an seringkali kita mungkin sedikit lalai dengan hal yang seperti ini, padahal menurut ulama makanan yang kita makanan berpengaruh pada kualitas akhlak kita, bahkan daya hafal kita..wallahu a’lam
bagaimana dengan makanannya... jujur, agak sedikit parno tiap kali melihat jajanan yang di perjual belikan, harus betul-betul berhati, menurut penelitian daging celeng yang laku terjual di pasaran lima kali lipat dari yang seharusnya.. bahkan di salah satu pesantren mahasiswi “ Darush shalihat” tempat kajian Jelajah hati ust.Syatori AR Hafidzollah mengharuskan santrinya untuk berbelanja pada warung-warung telah di tentukan oleh pihak pesantren.. inilah bukti sebuah ke waro’an seringkali kita mungkin sedikit lalai dengan hal yang seperti ini, padahal menurut ulama makanan yang kita makanan berpengaruh pada kualitas akhlak kita, bahkan daya hafal kita..wallahu a’lam
Jogjakarta... yang identik dengan kota wisata, menarik
memang kota ini... selain ia juga kota pendidikan, jogja juga kota wisata.. penatnya
pikiran akan tntutan akdemik akan di netralisir dengan tempat-tempat indah yang
cukup membawa ketenangan dan menghibur,..
Jogja akan sangat cantik di malam hari, kerlap kerlip lampu
yang menghiasi kota ini begitu indah jika pandang,.. tapi bagaimana pun
indahnya kota rantauan , kampung halaman tetap punya nilai tersendiri di dalam
hati.. J
Semoga di kota ini... saya kembali menata langkah dan
mengukir jejak yang berarti bukan hanya untuk diri sendiri tp juga orang lain,
ingin selalu membawa manfaat di manapun berada.
aamiin...
aamiin...