Bismillah...
Alhmdulillah, hr in liat senyumnya Ayah... bahagiax :)
Semga Ayah suka dengan "sesuatu" ituu..
Maaf,sampai bilangan hari ini... msh seperti itu yng mampu ku persembahkn.
one day.... saya hrap bisa menjdi Seperti yang Ayah inginkan ..insyaAllah .
*harapanku msh dan akan selamanya utuh untukmu..My lovely papa :)
Bismillah...
Sesungguhnya Allah membeli dari orang-orang Mukmin baik diri maupun harta mereka dengan memberikan Syurga untuk mereka... (Qs. At-taubah 111)
Rabu, 28 Desember 2011
Senin, 26 Desember 2011
Ibu, Mana Ciuman Untukku ?
Dulu ada seorang gadis kecil bernama
Cindy. Ayah Cindy bekerja enam hari dalam seminggu, dan sering kali
sudah lelah saat pulang dari kantor. Ibu Cindy bekerja sama kerasnya
mengurus keluarga mereka memasak, mencuci dan mengerjakan banyak tugas
rumah tangga lainnya.
Mereka keluarga baik-baik dan hidup mereka nyaman. Hanya ada satu kekurangan, tapi Cindy tidak menyadarinya.Suatu hari, ketika berusia sembilan tahun, ia menginap dirumah temannya, Debbie, untuk pertama kalinya. Ketika waktu tidur tiba, ibu Debbie mengantar dua anak itu ketempat tidur dam memberikan ciuman selamat malam pada mereka berdua.
"Kau senang di rumah Debbie?" tanya ibunya.
"Rumah ini sepi sekali tanpa kau," kata ayahnya.
Cindy tidak menjawab. Ia lari ke kamarnya. Ia benci pada orangtunya.Kenapa mereka tak pernah menciumnya? Kenapa mereka tak pernah memeluknya atau mengatakan menyayanginya ? Apa mereka tidak menyayanginya?.Ingin rasanya ia lari dari rumah, dan tinggal bersama ibu Debbie.
Mungkin ada kekeliruan, dan orangtuanya ini bukanlah orang tua kandungnya. Mungkin ibunya yang asli adalah ibu Debbie. Malam itu, sebelum tidur, ia mendatangi orangtunya.
"Selamat malam,"katanya.
Ayahnya,yang sedang membaca koran, menoleh.
"Selamat malam," sahut ayahnya.
Ibu Cindy meletakkan jahitannya dan tersenyum.
"Selamat malam, Cindy."
Tak ada yang bergerak. Cindy tidak tahan lagi.
"Kenapa aku tidak pernah diberi ciuman?" tanyanya.
Ibunya tampak bingung.
"Yah," katanya terbata-bata, "sebab... Ibu rasanya karena tidak ada yang pernah
mencium Ibu waktu waktu Ibu masih kecil. Itu saja."
Cindy menangis sampai tertidur. Selama berhari-hari ia merasa marah. Akhirnya ia memutuskan untuk kabur. ia akan pergi kerumah Debbie dan tinggal bersama mereka. Ia tidak akan pernah kembali kepada orangtuanya yang tidak pernah menyayanginya. Ia mengemasi ranselnya dan pergi diam-diam. Tapi begitu tiba di rumah Debbie, ia tidak berani masuk. Ia merasa takkan ada yang mempercayainya. Ia takkan diizinkan tinggal bersama orangtua Debbie.
Maka ia membatalkan rencananya dan pergi. Segalanya terasa kosong dan tidak menyenangkan. Ia takkan pernah mempunyai keluarga seperti keluarga Debbie. Ia terjebak selamanya bersama orangtua yang paling buruk dan paling tak punya rasa sayang didunia ini. Cindy tidak langsung pulang, tapi pergi ke taman dan duduk di bangku.
Ia duduk lama, sambil berpikir,hingga hari gelap. Sekonyong-konyong ia mendapat gagasan. Rencananya pasti berhasil . Ia kan membuatnya berhasil. Ketika ia masuk kerumahnya, ayahnya sedang menelpon. Sang ayah langsung menutup telepon. ibunya sedang duduk dengan ekspresi cemas.
Begitu Cindy masuk, ibunya berseru," Dari mana saja kau? Kami cemas sekali!".
Cindy tidak menjawab, melainkan menghampiri ibunya dan memberikan ciuman di pipi, sambil berkata,"Aku sayang padamu,Bu."
Ibunya sangat terperanjat, hingga tak bisa bicara.
Lalu Cindy menghampiri ayahnya dan memeluknya sambil berkata, "Selamat malam, Yah. Aku sayang padamu,"
Lalu ia pergi tidur, meninggalkan kedua orangtunya yang terperangah di dapur.
Keesokan paginya, ketika turun untuk sarapan, ia memberikan ciuman lagi pada ayah dan ibunya. Di halte bus, ia berjingkat dan mengecup ibunya.
"Hai, Bu,"katanya.
"Aku sayang padamu."
Itulah yang dilakukan Cindy setiap hari selama setiap minggu dan setiap bulan. Kadang-kadang orangtuanya menarik diri darinya dengan kaku dan canggung. Kadang-kadang mereka hanya tertawa. Tapi mereka tak pernah membalas ciumannya. Namun Cindy tidak putus asa.
Ia telah membuat rencana, dan ia menjalaninya dengan konsisten. Lalu suatu malam ia lupa mencium ibunya sebelum tidur. Tak lama kemudian, pintu kamarnya terbuka dan ibunya masuk.
"Mana ciuman untukku ?" tanya ibunya, pura-pura marah.
Cindy duduk tegak.
"Oh, aku lupa," sahutnya. Lalu ia mencium ibunya.
"Aku sayang padalmu, Bu." Kemudian ia berbaring lagi.
"Selamat malam,"katanya, lalu memejamkan mata.
Tapi ibunya tidak segera keluar.
Akhirnya ibunya berkata. "Aku juga sayang padamu."
Setelah itu ibunya membungkuk dan mengecup pipi Cindy.
"Dan jangan pernah lupa menciumku lagi," katanya dengan nada dibuat tegas.
Cindy tertawa.
"Baiklah,"katanya.
Dan ia memang tak pernah lupa lagi. Bertahun-tahun kemudian, Cindy mempunyai anak sendiri, dan ia selalu memberikan ciuman pada bayi itu, sampai katanya pipi mungil bayinya menjadi merah.
Dan setiap kali ia pulang kerumah, yang pertama dikatakan ibunya adalah, "Mana ciuman untukku?"
Dan kalau sudah waktunya Cindy pulang, ibunya akan berkata, "Aku sayang padamu.Kau tahu itu, bukan?"
"Ya,Bu," kata Cindy.
"Sejak dulu aku sudah tahu."
Mereka keluarga baik-baik dan hidup mereka nyaman. Hanya ada satu kekurangan, tapi Cindy tidak menyadarinya.Suatu hari, ketika berusia sembilan tahun, ia menginap dirumah temannya, Debbie, untuk pertama kalinya. Ketika waktu tidur tiba, ibu Debbie mengantar dua anak itu ketempat tidur dam memberikan ciuman selamat malam pada mereka berdua.
"Ibu sayang padamu," kata ibu Debbie.
"Aku juga sayang Ibu," gumam Debbie.
Cindy sangat heran, hingga tak bisa tidur. Tak pernah ada yang memberikan ciuman apappun padanya..Juga tak ada yang pernah mengatakan menyayanginya. Sepanjang malam ia berbaring sambil berpikir, Mestinya memang seperti itu. Ketika ia pulang, orangtuanya tampak senang melihatnya.
"Aku juga sayang Ibu," gumam Debbie.
Cindy sangat heran, hingga tak bisa tidur. Tak pernah ada yang memberikan ciuman apappun padanya..Juga tak ada yang pernah mengatakan menyayanginya. Sepanjang malam ia berbaring sambil berpikir, Mestinya memang seperti itu. Ketika ia pulang, orangtuanya tampak senang melihatnya.
"Kau senang di rumah Debbie?" tanya ibunya.
"Rumah ini sepi sekali tanpa kau," kata ayahnya.
Cindy tidak menjawab. Ia lari ke kamarnya. Ia benci pada orangtunya.Kenapa mereka tak pernah menciumnya? Kenapa mereka tak pernah memeluknya atau mengatakan menyayanginya ? Apa mereka tidak menyayanginya?.Ingin rasanya ia lari dari rumah, dan tinggal bersama ibu Debbie.
Mungkin ada kekeliruan, dan orangtuanya ini bukanlah orang tua kandungnya. Mungkin ibunya yang asli adalah ibu Debbie. Malam itu, sebelum tidur, ia mendatangi orangtunya.
"Selamat malam,"katanya.
Ayahnya,yang sedang membaca koran, menoleh.
"Selamat malam," sahut ayahnya.
Ibu Cindy meletakkan jahitannya dan tersenyum.
"Selamat malam, Cindy."
Tak ada yang bergerak. Cindy tidak tahan lagi.
"Kenapa aku tidak pernah diberi ciuman?" tanyanya.
Ibunya tampak bingung.
"Yah," katanya terbata-bata, "sebab... Ibu rasanya karena tidak ada yang pernah
mencium Ibu waktu waktu Ibu masih kecil. Itu saja."
Cindy menangis sampai tertidur. Selama berhari-hari ia merasa marah. Akhirnya ia memutuskan untuk kabur. ia akan pergi kerumah Debbie dan tinggal bersama mereka. Ia tidak akan pernah kembali kepada orangtuanya yang tidak pernah menyayanginya. Ia mengemasi ranselnya dan pergi diam-diam. Tapi begitu tiba di rumah Debbie, ia tidak berani masuk. Ia merasa takkan ada yang mempercayainya. Ia takkan diizinkan tinggal bersama orangtua Debbie.
Maka ia membatalkan rencananya dan pergi. Segalanya terasa kosong dan tidak menyenangkan. Ia takkan pernah mempunyai keluarga seperti keluarga Debbie. Ia terjebak selamanya bersama orangtua yang paling buruk dan paling tak punya rasa sayang didunia ini. Cindy tidak langsung pulang, tapi pergi ke taman dan duduk di bangku.
Ia duduk lama, sambil berpikir,hingga hari gelap. Sekonyong-konyong ia mendapat gagasan. Rencananya pasti berhasil . Ia kan membuatnya berhasil. Ketika ia masuk kerumahnya, ayahnya sedang menelpon. Sang ayah langsung menutup telepon. ibunya sedang duduk dengan ekspresi cemas.
Begitu Cindy masuk, ibunya berseru," Dari mana saja kau? Kami cemas sekali!".
Cindy tidak menjawab, melainkan menghampiri ibunya dan memberikan ciuman di pipi, sambil berkata,"Aku sayang padamu,Bu."
Ibunya sangat terperanjat, hingga tak bisa bicara.
Lalu Cindy menghampiri ayahnya dan memeluknya sambil berkata, "Selamat malam, Yah. Aku sayang padamu,"
Lalu ia pergi tidur, meninggalkan kedua orangtunya yang terperangah di dapur.
Keesokan paginya, ketika turun untuk sarapan, ia memberikan ciuman lagi pada ayah dan ibunya. Di halte bus, ia berjingkat dan mengecup ibunya.
"Hai, Bu,"katanya.
"Aku sayang padamu."
Itulah yang dilakukan Cindy setiap hari selama setiap minggu dan setiap bulan. Kadang-kadang orangtuanya menarik diri darinya dengan kaku dan canggung. Kadang-kadang mereka hanya tertawa. Tapi mereka tak pernah membalas ciumannya. Namun Cindy tidak putus asa.
Ia telah membuat rencana, dan ia menjalaninya dengan konsisten. Lalu suatu malam ia lupa mencium ibunya sebelum tidur. Tak lama kemudian, pintu kamarnya terbuka dan ibunya masuk.
"Mana ciuman untukku ?" tanya ibunya, pura-pura marah.
Cindy duduk tegak.
"Oh, aku lupa," sahutnya. Lalu ia mencium ibunya.
"Aku sayang padalmu, Bu." Kemudian ia berbaring lagi.
"Selamat malam,"katanya, lalu memejamkan mata.
Tapi ibunya tidak segera keluar.
Akhirnya ibunya berkata. "Aku juga sayang padamu."
Setelah itu ibunya membungkuk dan mengecup pipi Cindy.
"Dan jangan pernah lupa menciumku lagi," katanya dengan nada dibuat tegas.
Cindy tertawa.
"Baiklah,"katanya.
Dan ia memang tak pernah lupa lagi. Bertahun-tahun kemudian, Cindy mempunyai anak sendiri, dan ia selalu memberikan ciuman pada bayi itu, sampai katanya pipi mungil bayinya menjadi merah.
Dan setiap kali ia pulang kerumah, yang pertama dikatakan ibunya adalah, "Mana ciuman untukku?"
Dan kalau sudah waktunya Cindy pulang, ibunya akan berkata, "Aku sayang padamu.Kau tahu itu, bukan?"
"Ya,Bu," kata Cindy.
"Sejak dulu aku sudah tahu."
Nb : di copy dari blog seblah "Inspiring Story"
Sabtu, 10 Desember 2011
Senyawa dalam Jiwa...waspadalah !!! *versi bang napi ^^
Ketika Harus Jatuh Cinta, Catatan Kecil untuk Para Aktivis Dakwah Sejati
{ 9 Mei 2011 @ 8:59 am }
·
Serpihan kisah 1: FenomenaDakwah bagaikan cahaya yang terpantul dari kedalaman senyawa dalam dada. Cahayanya terpantul karena banyaknya kaca hati yang terserak, menyertai segenap duka yang terpupuk atas nama surga. Semakin banyak kaca hati yang terserak mampu melunturkan waktu yang kian menipis di kisi-kisi senja. Berharap cepat kembali demi sebuah cinta.
Bagi seorang aktivis, dakwah merupakan sebuah jalan panjang menuju surga-Nya yang penuh onak dan duri. Tidak akan disebut berdakwah ketika seorang aktivis tidak menemui cobaan dalam berdakwah. Karena memang cobaan adalah bagian dari dakwah itu sendiri dan Allah akan selalu menguji kesungguhan hati orang-orang yang telah berani mengatakan bahwa mereka beriman.
Banyak aktivis yang telah berhasil melewati berbagai fase cobaan dalam rentang dakwahnya yang panjang. Aktivis ini telah membuktikan dirinya di hadapan kaum muslimin dan Rabb bahwa dengan keteguhan hati dan kesabarannya telah berhasil melakukan terobosan-terobosan dakwah yang penuh strategi dalam melawan kebatilan. Aktivis ini menjadi tumpuan dakwah di tempatnya berada karena dapat dipercaya dan amanah dalam melaksanakan berbagai agenda. Ia layak digelari mujahidullah peradaban karena mampu bertahan dengan cobaan dakwah yang menyangkut strategi dalam melawan kebatilan.
Tetapi seringkali aktivis itu tidak menyadari bahaya cobaan yang sedang menerpa hatinya. Hatinya yang rapuh sering tergelincir dengan cinta terhadap lawan jenis yang tumbuh dari kebersamaan mereka dalam dakwah yang panjang dan penuh cobaan. Ta?awun yang mereka lakukan seringkali menimbulkan benih-benih terpendam. Lalu diam-diam mereka pupuk di dalam hati hingga akhirnya bunga bermekaran di mana-mana. Sayangnya, bunga itu bukanlah bunga mawar yang indah. Bunga itu tumbuh bukan dari keimanan, melainkan dari pandangan mata dan nafsu yang pelan-pelan merusak hati lalu menggerogoti jiwa yang lemah. Jiwa itu kini menjadi rapuh, merusak seluruh niat yang tersampir di dada lalu akhirnya merobohkan sendi-sendi dakwah.
Walaupun begitu, sulit sekali untuk melepaskan ‘dia? yang telah bersemayam di dada, jauh melebihi Dia yang selama ini selalu bersama kita dengan penuh cinta. Bagaimana bisa melupakannya begitu saja? Ketika seorang aktivis dakwah telah terlalu lama menancapkan panah-panah pandangan mata ke arah ‘dia? yang tampak indah dengan segala gerik dakwahnya, sedangkan Dia-Rabb yang selalu ada untuk kita tak pernah sekalipun menampakkan wujud-Nya, tentu saja sosok?nya? jadi lebih bermakna. Kita takut tegas padanya karena sebelumnya telah terbayang wajahnya yang memelas. Kita jadi takut berbuat salah padanya karena telah terbayang wajahnya yang merah padam. Sekarang di dalam pikiran hanya ada wajahnya dimana-mana! Inilah bahaya kalau para aktivis mengurangi porsi ghadul bashar pada lawan jenis…
Lalu setelah berusaha ghadul bashar dan meluruskan niat lagi, datang cobaan dari lingkungan sesama aktivis dakwah. Yang anehnya lagi, lingkungan aktivis kadang malah mendukungnya. Mereka ucapkan kata-kata penggoda untuk membuatnya merasa bahwa sosok ‘itu? juga pantas disandingkan dengannya. Hati yang telah kokoh dibentengi keimanan kepada Alloh itu akhirnya kandas juga dimakan api asmara yang datangnya dari sesama para aktivis dakwah. Terkadang lingkungan aktivis dakwah sekalipun juga dapat menjerumuskan ketika orang-orang yang ada di lingkungan itu sendiri kurang bisa menjaga hati dan pandangannya. Benar-benar cobaan yang dahsyat! Harapan dan kenyataan untuk menggapai surga-Nya telah terkotori oleh cobaan cinta dari lawan jenis yang tidak mampu dimaknai sesuai porsinya. Kini, yang tersisa hanyalah puing-puing dakwah yang terserak, roboh terkena badai cinta.
Serpihan kisah 2:Antara Kejujuran & Ketulusan)
Cinta itu fitrah Sahabatku, Saudaraku
Tiada satu pun di dunia ini yang menafikan karena cinta sendiri merupakan senyawa yang menjadi fitrah manusia sejak dia ada. Sekarang, permasalahan yang muncul adalah apakah kita bisa menumbuhkan benih cinta yang ada di dalam hati sesuai dengan porsinya? Apakah kita mampu mensinkronisasikan cinta dengan dakwah yang telah menjadi darah daging kita sendiri? Ataukah kita memisahkan cinta dengan dakwah lalu jatuh terluka karena telah mencabik-cabiknya dari nyawa? Kita letakkan harapan pada hamba, yang bahkan masih mengeja makna cinta. Sedangkan cinta hanya mau berharap pada Ilahi Rabbi-Tuhan yang telah menjadikannya ada.
Andaikan kita menjadi seorang aktivis yang telah jatuh cinta pada seorang pengemban dakwah lainnya, apakah kita adalah orang yang lantas tergelincir dari jalan dakwah ataukah kita mampu bertahan lalu menjaga cinta kita sebagai rahasia saja? Atau jangan-jangan kita biarkan cinta dan dakwah berjalan beriringan. Kita berjuang untuk Allah sekaligus untuk mendapatkan cinta dari aktivis dakwah lainnya juga. Padahal kita mengetahui hanya amal yang niat tulus karena Alloh saja-lah yang diterima oleh Alloh.
Wahai Sahabatku, Saudaraku para pengemban risalah Alloh, sadarlah… Hanya kejujuran dan ketulusan sajalah yang mampu mengalahkan semua niat yang telah ternoda di dalam dada. Ketika niat telah terkotori dan cinta telah berharap pada selain Alloh, jujurlah pada Alloh. Utarakan kepada Alloh dengan sejujurnya keinginanmu yang sebenarnya. Jika ingin bersatu dengannya, mintalah. Pun ketika hati ini ingin diluruskan oleh Alloh, dihilangkan bayang-bayang dirinya dari pikiran, maka mintalah. Jujurlah pada Allah… Kenapa kita harus menutupi hal yang tampak di hadapan-Nya?
Tulus dan jujurlah hanya kepada Alloh-Rabb yang Maha Mengetahui segala isi hati. Karena hanya Alloh saja yang mampu jujur dan tulus kepada kita. Bukan pendamping dakwah yang kita harapkan atau bahkan lingkungan yang mungkin juga sedang futur.
Lalu ketika Alloh telah membalas kejujuran itu, maka saatnya untuk tulus kepada Alloh. Tulus atas apapun keputusan Alloh yang diberikannya kepada kita. Seandainya Allah mengabulkan doa-doa kita, anggaplah ini sebagai kado kecil dari-Nya karena kita telah jujur pada-Nya. Jika Alloh mengizinkan kita bersatu dengan kekasih hati, maka tuluskan lagi niat kita hanya karena Alloh. Maka insyaAllah perjalanan dakwah ini dengan kekasih hati akan lebih indah dan diridhoi oleh-Nya. Sedangkan bila Allah justru memisahkan kita dengan kekasih hati, maka kita juga harus berusaha tulus menerima segala keputusan Alloh. Ini adalah keputusan terbaik dari Allah dan tiada yang bisa menandinginya. Yakinlah dengan keputusan Alloh ini, maka insyaAlloh penggantinya akan lebih baik dari apa yang selama ini kita bayangkan. Pasti.
InsyaAlloh dengan kejujuran dan ketulusan cinta ini maka aktivis dapat melangkah di jalan dakwah dengan keyakinan teguh dan kesabaran. Akivis menjadi insan yang istiqomah melangkah di jalan dakwah. Aktivis menjadi mujahid yang berhasil dari segi strategi dan segi kesucian cinta. Semoga kita semua menjadi aktivis yang mampu jujur dan tulus kepada Alloh atas fitrah cinta yang telah menjadi senyawa dalam jiwa kita. Amin.
Tidak ada skenario sebaik dalam ridho-Nya dan tidak ada skenario seindah melainkan di jalan dakwah, mitsaqon ghalidzan/ perjanjian teguh itu terikrarkan. (ata)
diunduh dari http://pandu-handoko.abatasa.com/post/detail/8385/ketika-aktivis-harus-jatuh-cinta-
dengan diedit seperlunya oleh ata
>>copas dari blog "Arsitek Peradaban"
senandung Ukhuwah
Album : Senandung Ukhuwah
Munsyid : Sigma
http://liriknasyid.com
Munsyid : Sigma
http://liriknasyid.com
Diawal kita bersua
Mencoba untuk saling memahami
Keping-keping dihati
terajut dengan indah
Rasakan persaudaraan kita
Dan masa pun silih berganti
Ukhuwah dan amanah tertunaikan
Berpeluh suka dan duka
kita jalani semua
semata mata harapkan ridhoNYA
Sahabat tibalah masanya
Bersua pasti ada berpisah
Bila nanti kita jauh berpisah
Jadikan rhobitoh pengikatnya
jadikan doa ekspresi rindu
Semoga kita bersua disyurga
Kamis, 08 Desember 2011
Dalam keterbatasanku
bismillah...
gak terasa sdh di penghujung periode FORSTAR maupun FOSEI...
rasa2x... blm bisa brbuat max untuk keduax.. maaf klo perhatianku mesti terbagi... terbagi yang mengakibatkan tdk ada yg maximal.namun dgn segala kekurangan..saya ttp ingin meniupkan kontribusi pada keduax.
maaf klo saya melihatnya secara vertikal...tidak memperlakukannya secara horizontal..diluar kepayahanku,.sungguhnya saya tak sanggup..
Yang kucari tak lain hnyalah RidhoMu Ya rabbana..meski terkadang resah hati ini..meski trkadang penuh prasangka orang2 di sekitarku...maafkan segala keterbatasanku..
dgn sgla prasangka...saya yakin indahnya ukhuwah yang tlah kita ciptakan mampu mencerahkannya..meski butuh waktu..krn saya yakin..,when i spread message's Allah...Allah will help me..:)
akan ada masanya... kebersamaan itu akn di rindu,yang kutahu pasti rindu itu krn kalian tlah mngisi hariku..di tengah suasana hidupku yang dinamis...kalian tlah mnjadi separuh hidupku.. dan ku ingin jejak yg kita tinggalkan tdk hnya ukhuwah kita yang kita konsumsi bersama..namun ada ibrah untuk adik2 yang saya berharap mereka jauhh lebih bnyk berkontribusi ketimbng kita..
saya tidak ingin berkata banyak...krn rasa itu blm bisa ku kalkulasi..
saya ingin mberitahu kalau saya berterimakasih..kalian telah menerima segala keterbatasanku..yang pada akhiranya hanya kpda Allah saya memohon kekuatan...krn sejatinya hanya allah sumber kekuatan..hingga kpnpun.
dan setelah melewati masa kontempalsi yang tdk terlalau panjang akhirnya ku memutuskan untuk..tidak terlib at lagi secra struktur...di kampuz.
namun semua itu tak berarti tidak ingin berkontribusi..ku hanya ingin membangun karya ku di sekolah..yang selaam ini saya merasa tdk maximal menjalaninya...msh banyak hal2 yang saya abaikan...:(
"Komitmen adalah sebuah Totalitas"...
yaaa...hopefully...i can do like that.. Allah... kuatkan Punggungku.
dan semoga Engkau pun Rido menerima kerjaku Allah..
terlalu banyak maaf rasax... maluu,...sangat malu... udah segede ini..msh bnyk khilaf yang tertoreh.
Ajari aku lebih banyak lagi..tentang kehidupan.tentang cerita para orang-orang Shalih..yang reala brkorban apa saja demi Dienullah..dan capaikan diriku pada derajatnya..Allah.aamiin.
gak terasa sdh di penghujung periode FORSTAR maupun FOSEI...
rasa2x... blm bisa brbuat max untuk keduax.. maaf klo perhatianku mesti terbagi... terbagi yang mengakibatkan tdk ada yg maximal.namun dgn segala kekurangan..saya ttp ingin meniupkan kontribusi pada keduax.
maaf klo saya melihatnya secara vertikal...tidak memperlakukannya secara horizontal..diluar kepayahanku,.sungguhnya saya tak sanggup..
Yang kucari tak lain hnyalah RidhoMu Ya rabbana..meski terkadang resah hati ini..meski trkadang penuh prasangka orang2 di sekitarku...maafkan segala keterbatasanku..
dgn sgla prasangka...saya yakin indahnya ukhuwah yang tlah kita ciptakan mampu mencerahkannya..meski butuh waktu..krn saya yakin..,when i spread message's Allah...Allah will help me..:)
akan ada masanya... kebersamaan itu akn di rindu,yang kutahu pasti rindu itu krn kalian tlah mngisi hariku..di tengah suasana hidupku yang dinamis...kalian tlah mnjadi separuh hidupku.. dan ku ingin jejak yg kita tinggalkan tdk hnya ukhuwah kita yang kita konsumsi bersama..namun ada ibrah untuk adik2 yang saya berharap mereka jauhh lebih bnyk berkontribusi ketimbng kita..
saya tidak ingin berkata banyak...krn rasa itu blm bisa ku kalkulasi..
saya ingin mberitahu kalau saya berterimakasih..kalian telah menerima segala keterbatasanku..yang pada akhiranya hanya kpda Allah saya memohon kekuatan...krn sejatinya hanya allah sumber kekuatan..hingga kpnpun.
dan setelah melewati masa kontempalsi yang tdk terlalau panjang akhirnya ku memutuskan untuk..tidak terlib at lagi secra struktur...di kampuz.
namun semua itu tak berarti tidak ingin berkontribusi..ku hanya ingin membangun karya ku di sekolah..yang selaam ini saya merasa tdk maximal menjalaninya...msh banyak hal2 yang saya abaikan...:(
"Komitmen adalah sebuah Totalitas"...
yaaa...hopefully...i can do like that.. Allah... kuatkan Punggungku.
dan semoga Engkau pun Rido menerima kerjaku Allah..
terlalu banyak maaf rasax... maluu,...sangat malu... udah segede ini..msh bnyk khilaf yang tertoreh.
Ajari aku lebih banyak lagi..tentang kehidupan.tentang cerita para orang-orang Shalih..yang reala brkorban apa saja demi Dienullah..dan capaikan diriku pada derajatnya..Allah.aamiin.
Langganan:
Postingan (Atom)